JOMBANG (Panjimas.com) – KH Mustofa Bisri menolak dan mundur menjabat Rois Aam PBNU periode 2015-2020. Gus Mus demikian sapaan akrabnya mengirimkan surat kepada tim 9 Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA). Berikut isi suratnya yang aslinya ditulis dalam Bahasa Arab:
Bismillahirrahmanirrahim
Hadlaratil Afadlil Sadatil Masyayikh Ahlil Halli Wa Aqdi al Aizza’ – hafizhakumullah ta’ala
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Wa ba’du
Seperti kita ketahui, muktamar kita sekarang ini diwarnai oleh sedikit kisruh yang bersumber dari adanya dua kelompok yang masing2 menginginkan jagonyalah yang menjadi rais aam. Satu berusaha memengaruhi muktamirin untuk memilih A, satu lagi B. Dan sistem “ahlul halli wal aqdi” dianggap sebagai alat oleh salah satu kelompok tersebut.
Oleh karena itu, demi kemaslahatan jam’iyah, dan sekaligus mengayomi kedua belah pihak yang bersaing tersebut, sebaiknya Ahlul Halli wal Aqdi tidak memilih dua nama yang dijagokan kedua belah pihak tersebut (A maupun B). Jabatan Rais Aam biarlah diserahkan kepada salah satu Ahlul Halli wal Aqdi yang paling mendekati kriteria.
Sedangkan untuk ketua umum tanfidziyah, biarlah rais aam terpilih merestui semua calon agar muktamirin bisa bergembira memilih pilihannya sendiri-sendiri.
Terimakasih dan mohon maaf.
Dengan surat Gus Mus ini akhirnya jabatan Rois Aam jatuh kepada wakil sebelumnya yaitu KH. Ma’ruf Amin. [AW/Muktamar NU]