JAKARTA, (Panjimas.com) – Mantan Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim (ICMI), Priyo Budi Santoso prihatin atas persitiwa penyerangan umat muslim di Tolikara, Papua, pada Hari Raya Idul Fitri Jumat (17/7) lalu. Terlebih, pada informasi yang beredar bahwa banyak ditemukan bendera berlambang Israel dan simbol-simbol negara tersebut.
“Termasuk beredarnya bendera asing itu harus diusut tuntas,” kata Priyo, saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (28/7/2015).
Tak hanya itu, Priyo terkejut pula soal kabar adanya simbol bintang yang biasa dipakai pada bendera Israel. Namun, menurutnya, hal itu masih perlu pembuktian lebih lanjut. “Saya agak kaget kalo ada fakta beberapa simbol-simbol israel zionis dan sebagainya, itu perlu dipastikan,” ucapnya. Seperti dilansir rimanews.
Meski begitu, Priyo menilai peristiwa itu bukan hanya BIN yang “kecolongan”, tetapi juga seluruh masyarakat. Dia menjelaskan bagaimana bisa di wilayah Tolikara bisa disusupi bendera asing.
Ketika ditanya, apakah memang maraknya penyebaran simbol-simbol Yahudi di Tanah Papua itu merupakan bentuk pelanggaran hukum? Priyo menolak untuk menyatakan demikian. Tapi kata dia, bagi Indonesia yang tak punya hubungan dalam bentuk apapun dengan Negeri Zionis, mestinya tak perlu dijum-pai simbol-simbol yang dimaksud di Tanah Air.
“Tidak patut (ada simbol-simbol Israel tersebut),” tegas dia. Seperti dilansir republika.
Priyo mengatakan, agar Kepolisian RI atau lembaga terkait intelijen sekaligus membongkar tentang motivasi apa dibalik masifnya simbol-simbol zionis di Papua