WAMENA, (Panjimas.com) – Tim Komat Tolikara bersama beberapa lembaga amil zakat seperti Baznas, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat menyalurkan bantuan ke Pesantren al-Istiqomah Distrik Walesi, Jayawijaya, Papua, Ahad (26/7/2015).
Bantuan itu disalurkan setelah tim rombongan Komat Tolikara dan badan amil zakat tersebut beberapa hari ini melakukan investigasi sekaligus juga menyalurkan bantuan dana untuk para korban, serta membangun kios dan Masjid Baitul Muttaqin di Karubaga, Kabupaten Tolikara pasca terjadinya tragedi Idul Fitri di Tolikara.
Perwakilan Dompet Dhuafa, Imam al-Faruq mengatakan bahwa ada cahaya Islam di tanah Papua. Maka dari itu, ia berharap kepada para santri Pesantren al-Istiqomah selalu mempertahankan aqidah, dan mendakwahkan Islam di tanah Papua sebagai generasi penerus perjuangan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam.
“Semoga bantuan ini bisa memberikan manfaat buat adik-adik di sini,” kata Imam.
Perwakilan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Agus Siswanto menambahkan bahwa tanah Papua itu sangat indah dan begitu melimpah hasil alamnya, sehingga ia pun berharap para santri Ponpes al-Istiqomah memanfaatkan itu untuk berjuang mendakwahkan Islam di tanah Papua.
“Semoga adik-adik di sini bisa selalu semangat dalam menimba ilmu wabil khusus agama Islam sebagai bekal untuk mendakwahkan Islam di sini,” kata Agus.
Sementara perwakilan Rumah Zakat Jayapura, Andi Mangewai bersyukur serta juga berharap kepada para santri Ponpes al-Istiqomah untuk terus dan terus bersemangat dalam menuntut ilmu.
“Mudah-mudahan adik-adik di sini bisa menjadi generasi penerus Rasulullah dalam mendakwahkan Islam di tanah Papua,” demikian pesan Andi.
Abu Hanifah selaku perwakilan dari Ponpes al-Istiqomah mengucapkan rasa syukur dan terimakasih atas bantuan yang diberikan. Dan berharap bantuan itu bisa bermanfaat untuk para santri.
“Kami atas nama Pelopor Islam Walesi, Kepala Suku Kampung Muslim Walesi serta Pemuda-Pemudi Islam Walesi dan Pengurus Ponpes mengucapkan terima kasih kepada rombongan berserta ustadz Fadhlan,” kata Hanifah dalam sambutannya.
Hanifah menegaskan, jika benteng Islam Papua itu ada di lereng gunung kampung Walesi. Maka, lanjutnya, ia sangat berharap bisa mendapatakan dukungan penuh dari saudara-saudara muslim di Indonesia.
“Sebab walesi ini akan dijadikan pusat peradaban Islam di tanah Papua,” pungkas Hanifah.
Bahkan Ketua rombongan TPF Komat Tolikara Ustadz Fadhlan Garamathan mengatakan bahwa dirinya yakin jika para santri dari pesantren al-Istiqomah Walesi mampu menjadi generasi para penerus Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam dalam mendakwahkan Islam di tanah Papua.
“Jangan dilihat nilainya. Hal terpenting adalah kita (umat Islam) akan terus mendukung pesantren al-Istiqomah ini dalam berjuang mengislamkan tanah Papua,” pungkas Fadhlan.*