JAKARTA, (Panjimas.com) -Menanggapi surat dari GIDI (Gereja Injili Di Indonesia) wilayah Tolikara bernomer 19/SP/GIDI-WT/VII/2015 yang sangat arogan dan intoleran terhadap sesama Umat beragama, rasis dan provokatif terhadap kaum muslimin di kabupaten Tolikara, sehingga menimbulkan tindak kekerasan, anarkisme dan penanaman kebencian antar Umat beragamapada tanggal 17 Juli 2015 M (1 Syawal 1456 H) di hari Iedul Fitri. Jama’ah Ansharusy Syari’ah (JAS) memberikan pernyataan sikapnya yang diunggah di laman resminya. Sabtu (18/7).
Jama’ah Ansharusy Syari’ah sangat mengutuk dengan terjadinya Insiden Tolikara, yang meretakkan kerukunan Umat Beragama di Indonesia. Mengutuk keras kelompok penyerang yang telah melarang umat Islam beribadah dan merayakan Idul Fitri dan prinsip-prinsip toleransi di negeri ini. Apalagi dengan semakin besarnya toleransi yang diberikan oleh kaum muslimin kepada umat beragama yang lain.
Mendesak aparat keamanan segera menindak para pelakunya, dan pihak pihak yang menjadi penyebab insiden tersebut harus di hukum tanpa pandang bulu.Menghimbau para tokoh muslim agar menumbuhkan kesabaran dan mengontrol umat dan anggotanya untuk tidak melakukan tindakan pembalasan.
Mendesak majelis agama dan para tokoh Kristen agar serius mendidik umatnya untuk menghargai agama Islam sebagai agama mayoritas mutlak di negeri ini dan menjalankan toleransi beragama.
Meminta Dewan Gereja Indonesia memanggil pengurus GIDI dan minta pertanggung jawaban atas suratnya, memberi sanksi tegas terhadap oknum pengurus GIDI dan menyerahkan mereka ke pihak yang berwajib jika tidak ingin Dewan Gereja dianggap terlibat dalam insiden tersebut.
Menyerukan kepada tokoh-tokoh Islam, Kristen dan agama-agama lain, agar mengedepankan kerukunan antar umat beragama dan menjaga toleransi beragama sesuai ajaran agama masing-masing.
“Mengajak kepada seluruh umat Islam agar bersikap tegas terhadap siapapun yang menghina dan melecehkan agama Islam dan merendahkan ummat Islam di manapun mereka berada.” Ujar ust Abdul Rahim Baasyir Juru Bicara Jama’ah Ansharusy Syari’ah.
Selain itu JAS juga mengajak seluruh umat Islam di Nusantara ini untuk bereaksi memprotes keras pihak-pihak yang terkait dalam penyerangan Iedul Fitri berdarah di Tolikara, Papua ini.