TEPI BARAT, PALESTINA (Panjimas.com) – Sebuah kelompok hak asasi manusia Israel telah merilis rekaman itu membuktikan bahwa seorang tentara Israel menembak mati seorang remaja Palestina tidak bersenjata yang melarikan diri.
Video yang diterbitkan oleh B’Tselem pada hari Ahad (12/7/2015) malam muncul untuk menunjukkan Muhammad Ali-Kosba, remaja Palestina 17 tahun melempar batu ke sebuah jip militer Zionis Israel, yang kemudian berhenti. Tiga tentara Zionis Israel muncul dari kendaraan dan mengejar remaja tersebut, kemudian kembali setelah menembaknya.
Pembunuhan itu terjadi di luar bidang pandang kamera, tetapi saksi mengatakan Kolonel Yisrael Shomer telah menembak Kosba dari jarak sekitar 10 meter. Ia kemudian mendekatinya, menendang pemuda itu dengan kakinya dan kembali ke jipnya, tanpa memanggil bantuan medis.
Kosba dibawa ke rumah sakit dengan mobil pribadi dan kemudian dipindahkan ke ambulans namun meninggal sebelum dia sampai di rumah sakit Ramallah.
Tak lama setelah pembunuhan, tentara Israel Mayor Jenderal Roni Numa mengkonfirmasi penembakan itu terjadi, namun ia mengatakan “sepenuhnya didukung komandan brigade dan ia tengah menangani insiden itu,” ia juga menjelaskan bahwa Kosba sebagai ancaman mematikan.
Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett juga memberikan dukungannya kepada Shomer dan menyebut remaja Palestina yang gugur itu sebagai teroris.
Sejak video itu dirilis oleh B’Tselem, Shomer telah diinterogasi di bawah peringatan oleh penyidik militer Israel, demikian menurut laporan Times of Israel.
Menurut B’Tselem sepuluh warga Palestina, termasuk Kosba, telah dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat sejauh ini di tahun 2015. Mayoritas mereka yang gugur adalah remaja, dan yang paling tua berusia 28 tahun. [AW/AlJazeera]