JAKARTA, (Panjimas.com) – Beberapa yang lalu muncul foto di media sosial yang menggambarkan paduan suara umat Nasrani namun yang membuat aneh dibawahnya terdapat kelompok laki-laki yang mengenakan baju muslim memainkan rebana dan terlihat berkolaborasi dalam acara tersebut.
Menanggapi hal itu KH Cholil Nafis di akun Facebooknya yang diunggah pada hari Senin (13/7) memberikan komentarnya.
Fenome mengkaburkan ajaran agama-agama menggejala. kita menyaksikan pembacaan al Qur’an dan tradisi keagamaan Islam di rumah ibadah non muslim. hal ini telah menciderai rasa keberagamaan dan ke bhinnekaan Indonesia. Kerukunan beragama dan pengakuan agama-agama tidak berarti boleh mencampur adukkan ajaran agama dalam ritual-ritual rumah ibadah.
“Saya khawatir cara ibadah yang mencampur adukkan ajaran agama-agama akan berakibat pada penodaan dan penistaan agama dan mendangkalkan keberagamaan.” Ujarnya.
Kalau itu mengatasnamakan toleransi, pada dasarnya toleransi itu tetap menghormati kemurnian ajaran agama namun menghormati keyakinan agama lain. Hentikan menggunakan simbol-simbol Islam dan ayat al Qur’an di rumah ibadah non muslim demi kerukunan umat beragama.