MESIR (Panjimas.com)- Pemerintahan Mesir memutuskan untuk menutup penyeberangan darat Rafah dari kedua arah, pernyataan tersebut dikeluarkan pada kamis malam (25/5/15) dan akan dibuka dengan jangka waktu 3 hari kedepan guna lalu lalang (bepergian) relawan kemanusiaan di jalur Gaza dan kembalinya para pengungsi ke jalur Gazza.
Sebuah sumber keamanan di Sinai utara menegaskan kepada “Anadolu” terkait penutupan penyeberangan setelahnya melintas 4 bus dan 3 ambulance dan masuknya semen berjumlah besar ke jalur gazza tanpa menentukan waktu sampai kapan akan kembali dibuka penyebarangan.
Otoritas pemerintahan mesir pada selasa lalu (23/6/15) telah membuka jalur penyeberangan darat Rafah di 2 jalur berbeda, penyeberangan dibuka selama 3 hari untuk kebutuhan perjalanan kemanusiaan di jalur gaza dan kembalinya para pengungsi dari mesir.
Penyeberangan darat terhubung ke perbatasan rafah, antara jalur Gaza dan Mesir, penyeberangan dikhususkan untuk individu saja, itu pun merupakan satu satunya jalan keluar bagi warga jalur Gaza (1,8 juta warga palestina) yang berada di luar.
“Pemerintahan Mesir menutup penyeberangan Rafah yang menghubungkan jalur gazza dan mesir, sejak juli 2013, perbatasan penyeberangan dibuka hanya untuk perjalanan relawan kemanusiaan”, ujar pihak berwenang resmi Mesir.
Pembukaan penyeberangan tergantung pada situasi keamanaan di Sinai utara, karena banyaknya serangan yang menargetkan keamanaan mesir dan markas militer di dekat perbatasan. [Nz/Ana]