JAKARTA (Panjimas.com) – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali membuat sensasi, dan kontroversi yang menyakiti umat Islam pada saat bulan Ramadhan 1436 H atau bertepatan dengan tahun 2015 ini.
Mantan Bupati Belitung Timur beragama Kristen ini berencana melarang kegiatan Sahur On The Road (SOTR) yang sering dilakukan umat Islam selama bulan Ramadhan. Ahok beralasan, kegiatan SOTR digunakan muda-mudi Ibu Kota untuk berkumpul melakukan tindakan negatif dan membuang sampah sembarang.
“STOR itu konsep dan tujuannya bagus, bantu orang kurang mampu. Tapi kalau cuma ngumpul-ngumpul keliling konvoi, buang sampah sembarangan, itu tidak sesuailah. Buat apa puasa kalau buang sampah sembarangan. Ajarannya kebersihan sebagian dari iman,” kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Rabu (17/6/2015).
Ahok kembali beralasan, kegiatan SOTR dapat digunakan muda-mudi untuk memberikan contoh tauladan dengan berbagi makanan kepada mereka yang membutuhkan. Namun, terkait apakah akan melarang SOTR atau tidak selama Ramadhan, Ahok menyerahkan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, Saefullah.
“Gak tau, biar Pak Sekda saja yang atur,” ucap Ahok.
Secara pribadi, Ahok menyatakan dengan tegas tidak suka ada kegiatan SOTR. Ahok kembali berkelit bahwa ucapannya sudah sesuai dengan arahan dari kepolisian yang akan menindak tegas bila kegiatan SOTR menimbulkan suasana tidak nyaman.
“Makanya di sini juga polisi sama Sekda sudah sampaikan ke beberapa kyai, paparan, kalau anak-anak melakukan hal berbahaya harus dilarang. Intinya kita tidak mau ada satu contoh teladan yang salah,” ujar Ahok. [GA/Metro]