JAKARTA (Panjimas.com) – Kicauan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin di Twitter soal orang yang berpuasa di bulan Ramadhan hendaknya menghomarti orang yang tidak berpuasa mendapat kecaman dari mayoritas umat Islam di Indonesia.
Pimpinan Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII) Malang Jawa Timur (Jatim), ustadz Andri Kurniawan M.Ag menyatakan bahwa statemen Menag tersebut semakin menambah daftar hitam pernyataan mantan politisi PPP itu. (Baca: Saat Ramadhan Menag Minta Warung Jangan Dipaksa Tutup & Hormati yang Tak Puasa)
“Penyampaian menteri Lukman ini menambah daftar kontroversi setelah redanya bacaan Al-Qur’an langgam Jawa beberapa waktu lalu,” kata ustadz Andri kepada Panjimas.com pada Jum’at (12/6/2015) via pesan singkat.
Lebih lanjut, ustadz Andri menambahkan jika Menag mau konsisten, seharusnya pernyataan Lukman yang didasari oleh sikap toleransi itu juga berlaku kepada seluruh umat beragama yang ada di Indonesia, dan tidak hanya ditujukan kepada umat Islam saja.
“Kalau Menag konsisten, seharusnya hal-hal seperti ini juga diterapkan bukan saja kepada umat Islam, tapi kepada (umat beragama –red) yang lain,” tegasnya. (Baca: Beda Sikap dengan Menag, Ketum MUI Sarankan Warung Makanan Ditutup Saat Ramadhan)
“Yang puasa hormati yang tidak puasa, jangan paksa warung makan tutup. Yang Natalan hormati yang tidak natalan, jangan paksa karyawan muslim pakai atribut Natal. Yang Nyepi hormati yang tidak Nyepi, jangan paksa bandara tutup 24 jam (Bandara di Bali tutup 24 jam saat Nyepi),” tantangnya. (Baca: Bukannya Taubat, Menag Kembali Menegaskan Orang Berpuasa Harus Hormati yang Tak Puasa)
Pengamat Komunisme ini mendesak Menag agar jangan menyuruh umat Islam terus yang disuruh mengalah dengan dalih toleransi. “Apa pak Menag bisa lakukan himbauan atau pernyataan seperti itu juga kepada selain umat Islam? Jangan terkesan hanya umat Islam yang harus menjaga toleransi dan mengalah,” tandasnya.
Sementara itu, komentar para netizen (pengguna sosial media seperti Facebook dan Twitter) juga tak kalah ramai. Bahkan di Facebook ada sebuah gambar yang bertuliskan “Umat Islam menantang Menag untuk berkata hal serupa pada saat Natal dan Nyepi”. [GA]