JAKARTA (Panjimas.com) – Selain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga meresahkan umat Islam.
Menurut JK, pemutaran kaset pengajian di masjid hanya menjadi polusi suara dan mengganggu warga sekitar. (Baca: Setelah Menag, Kini Giliran Wapres JK Sakiti Perasaan Umat Islam dengan Menyebut Suara Ngaji Sebabkan Polusi)
Menanggapi hal tersebut, Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Ustadz Bachtiar Nasir menyayangkan sikap Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Kalau beliau tidak bisa tidur dengan perilaku masjid dekat rumahnya, ya benahi saja (masjid) di samping rumahnya, yang lainnya ngga gitu banget
Ustadz Bachtiar Nasir menyanggah bila suara kaset pengajian di masjid mengganggu, sebaliknya justru hal itu bisa memberikan hiadayah pada seseorang.
“WS Rendra itu masuk Islam gara-gara tarhim sebelum Shubuh,” kata Ustadz Bactiar Nasir di AQL Islamic Center, Jl. Tebet Utara 1 no. 40, Jakarta Selatan pada Jum’at (12/6/2015).
Ustadz Bachtiar tak menampik bila terkadang ada suara dari speaker masjid yang kadang tidak terkontrol dan mengganggu, namun hal itu tidak bisa digeneralisir.
“Kalau beliau tidak bisa tidur dengan perilaku masjid dekat rumahnya, ya benahi saja (masjid) di samping rumahnya, yang lainnya ngga gitu banget,” ujarnya.
Ini gejala postmodernisme, ketika orang-orang yang bukan bidangnya agama lalu dia menentukan persoalan-persoalan beragama
Ustadz Bachtiar menilai pernyataan Wapres itu tidak bijak, sebab masih ada masalah lain yang lebih penting.
“Itu perlu ditanggapi secara positif, walaupun tidak bijaksana kalau yang mengucapkan Wakil Presiden. Karena urusan ekonomi jauh lebih penting untuk dia urus,” tuturnya.
“Ini gejala postmodernisme, ketika orang-orang yang bukan bidangnya agama lalu dia menentukan persoalan-persoalan beragama,” imbuhnya.
Mestinya Wakil Presiden itu mengajak orang shalat berjamaah, supaya masjid-masjid di Indonesia itu penuh.
Seharusnya, kata Ustadz Bachtiar Nasir, Wapres mengajak orang untuk shalat berjamaah supaya masjid –masjid itu penuh.
“Mestinya Wakil Presiden itu mengajak orang shalat berjamaah, supaya masjid-masjid di Indonesia itu penuh. Mestinya Wakil Presiden itu menyiapkan fasilitas transportasi supaya gampang masuk masjid shalat berjamaah,” ucapnya.
Kalau kaset pengajian di masjid dipermasalahkan, Ustadz Bachtiar Nasir khawatir, “Nanti jamaahnya malah kurang,” tandasnya. [AW]