JAKARTA (Panjimas.com) – Kicauan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin di Twitter soal orang yang berpuasa di bulan Ramadhan hendaknya menghomarti orang yang tidak berpuasa ditanggapi berbeda Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay. Saleh pun akan meminta penjelasan Menag soal kicauannya itu.
“Komisi VIII DPR RI meminta penjelasan Menteri Agama terkait pernyataannya di twitter mengenai kewajiban orang yang berpuasa untuk menghormati orang yang tidak berpuasa, sekaligus tidak boleh memaksa rumah makan ditutup pada bulan Ramadhan,” kata Saleh seusai rapat di gedung DPR, Jakarta pada Selasa (9/5/2015).
Mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah ini mengatakan bahwa pernyataan yang dicuit Lukman itu berimbas pada banyaknya pengaduan masyarakat dan umat Islam tentang kegelisahan mereka. (Baca: Saat Ramadhan Menag Minta Warung Jangan Dipaksa Tutup & Hormati yang Tak Puasa)
Dalam penjelasannya, Menag mengatakan bahwa twit tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan toleransi umat beragama. Umat Islam sebagai penduduk mayoritas di Indonesia sudah sepantasnya menghormati orang yang tidak berpuasa karena berbeda keyakinan.
…Kalau orang yang berpuasa dituntut menghormati yang tidak puasa, nanti seperti orang yang shalat diminta menghargai orang yang tidak shalat, orang yang berzakat diminta untuk menghargai yang tidak berzakat dan seterusnya…
Namun, Saleh menilai pernyataan Lukman selaku Menag justru menimbulkan polemik di tengah masyarakat, dan kedepannya bisa sangat berbahaya. (Baca: Beda Sikap dengan Menag, Ketum MUI Sarankan Warung Makanan Ditutup Saat Ramadhan)
“Kalau orang yang berpuasa dituntut menghormati yang tidak puasa, dikhawatirkan bisa melebar ke ranah lain seperti orang yang shalat diminta menghargai orang yang tidak shalat, orang yang berzakat diminta untuk menghargai yang tidak berzakat dan seterusnya,” tegas Saleh.
“Menurut saya, sebaiknya pernyataan itu tidak begitu perlu. Masih banyak isu lain yang perlu diperhatikan. Termasuk dana bos madrasah yang belum cair, honor sertifikasi guru-guru agama dan lain-lain,” tandasnya. (Baca: Umat Islam Tidak Berpuasa di Bulan Ramadhan Seharusnya Dipenjara, Bukan Dihormati). [GA/dtk]