BEKASI (Panjimas.com) – Ketua Masyarakat Perduli Syariah (MPS), Dr. Ir. Muhammad Nanang Prayudyanto, M.T membeberkan sejumlah fakta mengkhawatirkan yang terjadi di lingkungan Kota dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan Ustadz Nanang -sapaan akrabnya- saat membuka diskusi Urun Rembug Ulama Se-Bekasi Raya di Aula Masjid Agung Al-Barkah, Kota Bekasi.
“Kita menyadari bahwa tingkat kejahatan di Bekasi sudah sedemikian tinggi,” kata Ustadz Nanang di hadapan ratusan ulama yang hadir pada Jum’at (5/6/2015).
Dari mulai kasus kriminalitas yang tinggi; pencurian, perkosaan dan pembunuhan menjadi penyakit masyarakat yang harus diatasi. Kemudian, isu ditemukannya beras plastik, makin menambah keresahan masyarakat.
Tak ketinggalan, makin maraknya gereja liar juga menjadi pokok pembahasan dalam urun rembug ulama Bekasi.
Keadaan masyarakat di Kota dan Kabupaten Bekasi yang sangat mengkhawatirkan tersebut secara rinci disampaikan dalam Urun Rembug Ulama Se-Bekasi Raya, sebagai berikut:
- LP Bulak Kapal di Bekasi menjadi LP terpadat se Jabar, diisi 1.882 tahanan dari kapasitas 470 org (sekitar 400%)
- Tingkat perceraian meningkat: 196 (2011) meningkat tajam menjadi 212 (2012) (naik sekitar 8%)
- Penderita HIV AIDS terus meningkat tajam: 34 (2012) naik tajam menjadi 121 (2013) dan naik lagi menjadi 134 (2014), berarti kenaikan sebanyak 147% per tahun. Total penderita AIDS di Bekasi saat ini: 2.767 orang. Indikasi awal adalah dari mereka:
- Kebanyakan suami yg punya libido tinggi, menyalurkan ketika keluar kota
- Poligami dilarang, zina dihalalkan
- Kasus perkosaan tinggi: sebanyak 125 kasus (2013)
- Tahukah kita: anggaran pemerintah utk beli jilbab tidak ada, tetapi untuk beli anjing: Rp.16 milyar.
- Kasus perkosaan siswi klas III SDN Jatisari.
- Kasus pembunuhan di Bekasi meningkat tajam, termasuk kasus Ade Sara di Tol Bintara Bekasi.
- Pencurian dengan kekerasan sangat tinggi: 904 (2014)
- Pencurian kendaraan bemotor sangat tinggi: 3.877 (2014)
- Korupsi meningkat 2 kali lipat: 10 kasus termasuk Staf Ahli Walikota, korupsi juga marakdi instansi swasta.
- Beras palsu, beras plastik, yang ditemukan di Mustika Jaya.
- Daging celeng dioplos dengan daging sapi di Tambun.
- Persetujuan rumah ibadah menjadi Gereja di Kabupaten dan Kota Bekasi yang tidak memenuhi syarat dan tidak mendapatkan persetujuan kaum muslimin.
Menurut Ustadz Nanang, fakta-fakta tersebut di atas merupakan gunung es, dimana berbagai kejadian di bawa permukaan yang tak nampak bisa jadi lebih mengkhawatirkan lagi.
“Mohon maaf jika dalam forum ini kami buka apa adanya, karena masih banyak lagi yang belum terungkap insya Allah dalam kesempatan lain akan kami sampaikan,” tandasnya. [AW]