BEKASI (Panjimas.com) – Wakil Walikota Bekasi, Ahmad Syaikhu turut memberikan sambutan dalam acara Urun Rembug Ulama Se-Bekasi Raya yang digelar di Aula Masjid Agung Al-Barkah, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Ahmad Syaikhu sangat mendukung digelaranya acara Urun Rembug para ulama tersebut. (Baca: Ulama Se-Bekasi Raya Gelar Urun Rembug di Aula Masjid Agung Al-Barkah)
Dalam forum tersebut, ia mengajak para ulama untuk sama-sama melakukan muhasabah atau interospeksi atas berbagai problematika yang dihadapi umat Islam, khususnya di wilayah Bekasi. (Baca: Kerisauan ini Latar Belakangi Urun Rembug Ulama Se-Bekasi Raya)
Berkaitan dengan hal tersebut, Ahmad Syaikhu mengutip sebuah ayat Al-Qur’an dalam surat Al-An’am ayat 65, dimana Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِنْ فَوْقِكُمْ أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا وَيُذِيقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍ انْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُونَ
Katakanlah: “Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian) kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami (nya). (Q.S. Al-An’am: 65).
Apa yang menjadi keprihatinan Rasulullah? Yaitu dimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa agar umat ini tidak dihancurkan dengan perselisihan yang datang dari tubuh umat itu sendiri, tapi ini tidak dikabulkan
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan ayat di atas dengan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal,
حَدَّثَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ حَكِيمٍ حَدَّثَنَا عَامِرُ بْنُ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
أَقْبَلْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى مَرَرْنَا عَلَى مَسْجِدِ بَنِي مُعَاوِيَةَ فَدَخَلَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَصَلَّيْنَا مَعَهُ وَنَاجَى رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ طَوِيلًا قَالَ سَأَلْتُ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ ثَلَاثًا سَأَلْتُهُ أَنْ لَا يُهْلِكَ أُمَّتِي بِالْغَرَقِ فَأَعْطَانِيهَا وَسَأَلْتُهُ أَنْ لَا يُهْلِكَ أُمَّتِي بِالسَّنَةِ فَأَعْطَانِيهَا وَسَأَلْتُهُ أَنْ لَا يَجْعَلَ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ فَمَنَعَنِيهَا
Telah menceritakan kepada kami Ya’la telah menceritakan kepada kami Utsman bin Hakim telah menceritakan kepada kami Amir bin Sa’d bin Abu Waqash dari bapaknya berkata; Kami datang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ketika kami melewati sebuah masjid Bani Mu’awiyah, beliau masuk dan melaksanakan shalat dua raka’at, kami juga shalat bersama beliau. Beliau memohon kepada Rabbnya ‘azza wajalla dengan lama, kemudian bersabda: “Saya memohon kepada Rabbku ‘azza wajalla tiga hal: aku memohon kepadaNya agar tidak membinasakan ummatku dengan ditenggelamkan, dan Dia mengabulkan. Aku memohon kepadaNya agar tidak membinasakan ummatku dengan kelaparan dan Dia mengabulkannya. Dan aku memohon kepadaNya agar tidak menjadikan kehancuran mereka dari diri mereka sendiri namun Dia menolakku.” (HR. Ahmad).
Menurut Syaikhu, dalil di atas menjadi cambuk sekaligus keprihatinan umat Islam yang terus mengalami kemunduruan, hal itu tak lain disebabkan lantaran perpecahan di kalangan mereka sendiri.
“Apa yang menjadi keprihatinan Rasulullah? Yaitu dimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa agar umat ini tidak dihancurkan dengan perselisihan yang datang dari tubuh umat itu sendiri, tapi ini tidak dikabulkan,” kata Ahmad Syaikhu di hadapan para ulama di Aula Masjid Agung Al-Barkah, Jalan Veteran, Kota Bekasi, Jawa Barat pada hari Jum’at (5/6/2015).
Lalu apakah umat ini akan senantiasa berseteru, bermusuhan? Semua itu dikembalikan kepada umat ini sendiri. Kalau umat mengikuti tuntunan Rasulullah, mengikuti arahan dari Al-Qur’an insya Allah akan ada titik temu dan bisa bersatu
Ia pun menenkankan agar umat Islam mengikuti tuntunan Rasulullah untuk berpegang pada ‘tali Allah’ agar bisa bersatu dan tidak terpecah belah.
“Lalu apakah umat ini akan senantiasa berseteru, bermusuhan? Semua itu dikembalikan kepada umat ini sendiri. Kalau umat mengikuti tuntunan Rasulullah, mengikuti arahan dari Al-Qur’an insya Allah akan ada titik temu dan bisa bersatu,” ujarnya.
Oleh sebab itu, ia berharap Urun Rembug Ulama Se-Bekasi Raya menjadi starting point untuk menggalang persatuan umat dalam satu gerakan hingga menjadi satu barisan. (Baca: Tokoh Bekasi Ajak para Ulama Jadikan Bekasi Kota Ihsan dan Bertauhid)
“Kita diarahkan oleh Rasulullah untuk memiliki kesatuan; dari mulai wihdatul ‘aqidah kita yang sudah jelas-jelas sama. Dari situlah mungkin nanti kita akan memiliki pemikiran bersama wihdatul fikrah, yang nanti pada akhirnya akan menjadi gerakan-gerakan kita bersama seperti yang tadi disampaikan bagaimana mewujudkan Bekasi yang ihsan, wihdatul harakah inilah yang barangkali nanti menjadi wihdatus shufuf,” jelasnya. [AW]