JAKARTA (Panjimas.com) – Menteri Agama (Menag) RI, Lukman Hakim Saifuddin kembali bersikap kontroversial. Setelah berulah dengan ide baca Al-Qur’an langgam Jawa, Menteri agama kini meminta umat Islam yang berpuasa di bulan Ramadhan menghormati orang yang tidak berpuasa.
Bahkan, warung-warung penjaja makanan pun menurut Menag tak boleh dipaksa tutup.
Pernyataan Kemenag itu tertulis dalam kicauan akun twitter pribadinya @lukmansaifuddin.
“Warung2 tak perlu dipaksa tutup. Kita hrs hormati juga hak mrk yg tak berkewajiban dan tak sedang berpuasa,” tulis Lukman di laman Twitter pribadinya, @lukmansaifuddin, pada Jumat (5/6/2015) lalu.
Pernyataan Menag tersebut menuai tanggapan beragam dari followers di dunia maya. Ada yang mendukung, ada pula yang menolak.
Akun @fitri_yadi80 misalnya mendukung warung-warung tetap buka agar ketahuan orang-orang yang tak menjalankan puasa.
“gpp dibuka aj sekalian biar ketauan yg g puasa.. drpd tutup pake spanduk tp bnyk kaki2…” tulisnya.
Akun lainnya, @suryadelalu justru menilai logika Menag terbalik.
“@lukmansaifuddin — Lebih pasnya, yg tak berpuasa toleran sama yg berpuasa. Bukan sebaliknya. Afwan..” ujarnya.
Demikian pula, @dhanywh yang meminta Menag bersikap sama terhadap pengnut Hindu saat Hari Raya Nyepi di Bali.
“@lukmansaifuddin @agungprasetyo_u @sudjiwotedjo klo gitu menag mesti bilang bandara ngurah rai hrs tetep buka u hormati org yg gak nyepi,” tandasnya. [AW]