MEDAN (Panjimas.com) – Demontrasi yang berujung bentrok pada Sabtu (6/6/2015) dan mengakibatkan 3 kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Medan terbakar dibagian tubuhnya langsung mendapat kecaman keras dari kader IMM Se-Indonesia. Kader IMM Se-Indonesia meminta aparat kepolisan harus bertanggung jawab terhadap tindakan represif tersebut.
Ketua Bidang Hikmah DPP IMM, Taufan Putra Revolusi langsung mengecam tindakan anarkis kepolisian kepada kader IMM. Setelah dua kader IMM koma karena ditembak polisi saat melakukan demonstrasi di depan Istana Presiden, kini tiga kader IMM dibakar aparat karena melakukan demonstrasi.
“Kami meminta tindakan anarkis kepolisian ini diselesaikan sampai tuntas. Tidak ada kompromi apapun kepada oknum yang melakukannya, atau sengaja merencanakan tindakan kekerasan ini,” tegas Taufan.
Sementara itu, DPD IMM Maluku, Lutfi Abdullah Wael juga mengutuk keras tindakan premanisme aparat Polres Kota Medan yang melakukan pembakaran terhadap kader IMM saat melakukan aksi solidaritas atas penembakan kader IMM di depan Istana Presiden.
“Tindakkan kepolisian tersebut merupakan bentuk kejahatan kemanusian yang tidak dapat ditolerir,” geram Lutfi.
“Atas tindakan ini pun, kami mengintruksikan kepada seluruh Pimpinan Cabang IMM se-Maluku untuk turun ke jalan dan kepung Polres Kab/Kota se-Provinsi Maluku,” serunya.
“DPD IMM Maluku dan Kota Ambon harus duduki Polda Maluku sebagai bentuk solidaritas atas Kejahatan dan kebiadaban aparat kepolisian terhadap kader IMM. Mari wujudkan reformasi jilid 2. Salam Fastabiqul Khairat (berlomba-lomba kepada kebaikan -red), IMM Jaya, Jayalah IMM, Hidup Mahasiswa,” tegasnya.
Tidak hanya Maluku, DPD IMM Sulut, Adlan Ryan Habibie juga mengutuk keras tindakan tidak bermoral aparat kepolisian itu. “Tidak ada kata lain untuk menjawab tindakan kerasa kepolisian ini, selain LAWAN dan kepung kantor kepolisian,” tandas Ryan. [GA/sangPencerah]