JAKARTA (Panjimas.com) – Pada Senin (1/6/2015) lalu, Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) bersama ribuan umat Islam dan warga Jakarta menggelar aksi yang bertujuan untuk menuntut DPRD DKI Jakarta agar segera melengserkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari kursi Gubernur DKI.
GMJ bersama ribuan warga Jakarta menyatakan, bahwa mantan Bupati Belitung Timur yang beragama Kristen itu telah terbukti melanggar Undang-Undang (UU). (Baca: GMJ Bersama Ribuan Warga Jakarta Tuntut DPRD DKI Lengserkan Ahok)
Aksi tersebut dihadiri juga oleh beberapa ulama, para pimpinan ormas Islam dan tokoh masyarakat. Secara bergantian mereka memberikan orasinya dihadapan ribuan masyarakat dan peserta aksi. Salah satu tokoh Islam yang hadir adalah Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, KH Maulana Kamal Yusuf.
Walaupun sudah cukup sepuh, KH Maulana Kamal Yusuf tidak pernah absen dalam setiap aksi yang dilakukan GMJ dan warga Jakarta untuk menolak pemimpin Kafir seperti Ahok yang sangat arogan untuk memimpin ibu kota Jakarta.
Kyai NU kharismatik Kota Jakarta itu dalam orasinya mengatakan bahwa sekarang ini umat Islam tengah dikepung oleh kelompok-kelompok Kristenisasi, Chinaisme dan Komunisme.
Saat umat Islam meminta dan mendesak Ahok dilengserkan dari kursi Gubernur, DPRD DKI, Pemerintah dan Kabinet semua bungkam. “Ini membuktikan kita dikepung oleh orang-orang yang akan menghancurkan Islam!,” tegas Kyai Maulana.
Kyai Maulana lantas mengisahkan bagaimana perjuangan Rasulullah SAW wktu dahulu. Saat itu umat Islam dikepung oleh orang-orang Yahudi dan Nashrani agar tidak bisa bergerak.
Tapi Nabi Muhammad SAW dan umat Islam tidak gentar dan tidak mundur. Umat Islam kala itu justru semakin bersemangat dan teguh berjuang. Mereka menganggap apa yang menimpa mereka adalah ujian dari Allah yang justru makin mempertebal iman dan semangat juang mereka.
Dalam kesempatan itu pula, KH Maulana memperingatkan dan menegaskan para pejabat di Jakarta bahwa umat Islam tidak akan pernah mundur untuk meminta dan mendesak Ahok lengser dari jabatan Gubernur DKI Jakarta. [GA/Tim News FPI]