CILACAP (Panjimas.com) – Ustadz Abu Bakar Ba’asyir sekitar 3 tahun lalu telah mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Myanmar, Thein Sein. Surat yang dikirimkan ke Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar pada hari Senin (30/7/2012) dan ditulis didalam Rutan Bareskrim Mabes Polri tanggal 22 Juli 2012 itu memuat tiga tuntutan untuk membela Muslim Rohingya:
- Hentikan kedzaliman berupa pengusiran, pembantaian terhadap umat Islam di Myanmar.
- Berikan mereka kebebasan untuk memeluk Islam dan menjalankan ibadahnya.
- Jangan ada lagi diskriminasi terhadap umat Islam.
“Bila tuntutan tersebut tidak juga dilaksanakan dengan segera, ustadz Abu Bakar Ba’asyir menegaskan bahwa para mujahidin akan segera menghancurkan Myanmar sebagaimana hancurnya Rusia, cepat atau lambat,” ujar ustadz Abu Bakar Ba’asyir.
Selain itu, secara lisan pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki Solo ini juga menyerukan umat Islam pergi berjihad ke Myanmar untuk melawan para biksu dan rezim Buddha Myanmar yang telah membantai ratusan ribu kaum Muslimin Rohingya, baik laki-laki maupun wanita, anak-anak dan orang tua.
Kini 3 tahun telah berlalu, dan ternyata pembantaian, pemerkosaan terhadap para Muslimah, serta pembakaran rumah-rumah umat Islam dan bahkan pengusiran masih saja dilakukan oleh para biksu dan rezim Buddha Myanmar. Lalu apa tanggapan ustadz Ba’asyir terhadap hal itu??
Menurut ustadz Ba’asyir, penindasan dan pembantaian serta pengusiran terhadap Muslim Rohingya dari kampung halamannya masih terus terjadi karena umat Islam kurang konsisten dengan seruan jihad yang ia sampaikan, maupun yang disampaikan para pimpinan ormas Islam yang gencar menyerukan jihad melawan para biksu dan rezim Buddha Myanmar seperti Ketua Umum (Ketum) DPP FPI, KH Ahmad Shabri Lubis.
Untuk itu, Amir Jam’ah Ansharut Tauhid (JAT) ini sekali lagi menyerukan kepada kaum Muslimin agar pergi berjihad ke Myanmar untuk melawan para biksu dan rezim Buddha Myanmar bagi siapa saja yang mampu melakukannnya. (Baca: Penting!! Ketum DPP FPI Serukan Bantuan Untuk Muslim Rohingya & Jihad di Myanmar)
“Umat Islam kurang konsisten dengan seruan saya 3 tahun lalu. Umat Islam harusnya segera berangkat kesana,” ujar ustadz Ba’asyir pada Kamis (28/5/2015) dihadapan para pembezuknya di Lapas Pasir Putih Nusakambangan Cilacap Jawa Tengah (Jateng). (Baca: Lama Tak Bersua, Bagaimana Kabar Terbaru Ustadz Abu Bakar Ba’asyir)
Sebab, ulama kharismatik kelahiran Jombang ini mengingatkan umat Islam bahwa kemuliaan dan kejayaan Islam hanya bisa ditempuh melalui jalan Jihad Fie Sabilillah. “Tanpa jihad, umat Islam akan selalu dihinakan,” tegasnya. [GA]