CILACAP (Panjimas.com) – Sudah hampir 3 pekan kaum Muslimin Rohingya yang terusir dari kampung halamannya di Myanmar terdampar di Aceh dan kini berada di sejumlah tempat pengungsian di Langsa dan sekitarnya. (Baca: Ustadz Abu Bakar Ba’asyir: Umat Islam Kurang Konsisten Terhadap Seruan Jihad Melawan Biksu Rezim Buddha Myanmar)
Namun, respon pemerintah Indonesia yang mayoritas para pejabatnya beragama Islam ternyata tidak sigap dalam membantu dan menangani para pengungsi warga Muslim Rohingya yang sebagian mereka sampai di Aceh ada yang masih mengalami luka akibat sabetan pedang dari para biksu dan rezim Buddha Myanmar.
Karena pemerintah Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) begitu lamban menolong para pengungsi warga Muslim Rohingya, akhirnya warga Aceh secara swadaya membantu memberi makan dan pakaian kepada Muslim Rohingya.
Ternyata peristiwa itu mendapat perhatian besar dari ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Ulama kharismatik asal Kota Solo yang kini mendekam di Lapas Pasir Putih Nusakambangan Cilacap Jawa Tengah (Jateng) menyerukan umat Islam untuk segera mengirimkan dana dan bantuan apa saja ke Aceh.
“Kita sesama Muslim harusnya saling membantu. Kalau pemerintah Indonesia tidak mau membantu, maka kita sebagai umat Islam wajib hukumnya untuk turun tangan,” ujar ustadz Ba’asyir pada Kamis (28/5/2015) dihadapan para pembezuknya. (Baca: Lama Tak Bersua, Bagaimana Kabar Terbaru Ustadz Abu Bakar Ba’asyir)
“Untuk itu saya menghimbau kepada umat Islam agar secepatnya mengirimkan dana, bantuan, pakaian atau apapun yang layak untuk kita berikan kepada mereka (Muslim Rohingya –red). Kalau di JAT itu ada lembaga sosialnya namanya KATIBAH (Komunitas Ansharut Tauhid Peduli Musibah –red) umat Islam bisa menyalurkan lewat situ,” himbau Amir Jam’ah Ansharut Tauhid (JAT) ini. [GA]