CILACAP (Panjimas.com) – Selain menyeru kepada umat Islam untuk membantu para pengungsi Muslim Rohingya di Aceh, ustadz Abu Bakar Ba’asyir juga mengkritisi sikap Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang melarang para pengungsi warga Muslim Rohingya memasuki perairan Indonesia untuk berlabuh ke Aceh.
“Itukan aneh, ngaku Muslim, tapi malah mau mengusir saudara Muslimnya yang sedang tertindas,” ujar ustadz Ba’asyir pada Kamis (28/5/2015) dihadapan para pembezuknya di Lapas Pasir Putih Nusakambangan Cilacap Jawa Tengah (Jateng). (Baca: Lama Tak Bersua, Bagaimana Kabar Terbaru Ustadz Abu Bakar Ba’asyir)
Menurut pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki Solo ini, alasan Moeldoko yang melarang warga Muslim Rohingya masuk ke wilayah Indonesia karena untuk mengurus warga Indonesia saja sudah kewalahan dan kesulitan justru membuktikan ketidakbecusan para pejabat Indonesia dalam mengurus rakyatnya.
“Statemen itu secara tidak langsung malah menunjukkan kebodohan para pejabat Indonesia dalam mengatur rakyatnya. Mereka itu tidak kesulitan, tapi takut harta negara yang selama ini mereka nikmati sendiri berkurang jika harus mengurus umat Islam lainnya,” jelasnya.
Menurut ulama kharismatik asal Solo ini, yang lebih penting hal itu menunjukkan jika Indonesia bukanlah negeri yang berbarokah karena tidak menjalankan dan menerapkan syari’at Islam secara kaffah. (Baca: Ustadz Abu Bakar Ba’asyir Serukan Umat Islam Kirimkan Dana Bantuan Untuk Muslim Rohingya di Aceh)
“Tapi yang lebih penting, hal itu semakin menunjukkan Indonesia bukanlah negeri yang berbarokah. Selain karena kekayaan alamnya saat ini dinikmati oleh asing dan para pejabat korup, Allah tidak akan menambah nikmatnya terhadap negara yang tidak menerapkan syari’at Islam,” tegas ustadz Ba’asyir. [GA]