SYDNEY (Panjimas.com) – Islamophobia ternyata masih kuat di Negeri Kangguru. Seperti dilansir The Age, pada awalnya 3 orang Muslimah sedang duduk di sebuah bangku gerbong kereta. Lantas seorang pria yang duduk tepat di samping mereka menunjuk-nunjuk 3 perempuan berjilbab itu sambil berujar, “Kalian mestinya tidak memakai benda sialan itu di Australia”. Maka timbullah percekcokan setelahnya.
Salah seorang Muslimah itu mencoba menenangkan suasana. Namun, kata-kata berbahasa Arab yang diucapkannya, justru semakin membuat kekesalan pria itu memuncak. Apalagi, kemudian datang seorang teman pria tersebut.
“Kamu jangan pakai bahasa sialan itu di Australia,” teriak pria itu, seperti dikutip The Express Tribune, pada Kamis (28/5/2015).
Untuk menyudahi gangguan dari kedua pria ini, para Muslimah ini memutuskan keluar dari kereta di stasiun berikutnya. Kereta itu sendiri sedang dalam perjalanan menuju Melbourne.
Namun, penghinaan tidak berhenti. Ternyata, kedua pria ini juga ikut turun dan meneriaki dengan kata-kata ancaman seksual terhadap para Muslimah tersebut, yang sudah bergegas menjauh.
Saat itulah ada seorang warga Australia, Jason Cias (36 tahun) yang mencoba melerai dan memperingatkan kedua pria itu agar berhenti berteriak.
“Saya katakan ke mereka, kawan, mereka itu perempuan. Implikasinya, jangan kalian berdua mengancam-ancam orang, apalagi perempuan,” ujar Cias kepada kedua pria tersebut, seperti dikutip The Express Tribune, pada Kamis (28/5).
Mendengar kata-kata Cias, salah seorang pria itu gegas menghampiri dan memukul wajah Cias. Insiden ini segera mendapat perhatian lebih lagi dari para pengunjung Stasiun Pusat. Beberapa mencoba merekam adegan cek-cok ini.
Akibat pukulan itu, kedua mata Cias lebam. Tidak lama berselang, kedua pria ini ditangkap aparat kepolisian Negara Bagian Victoria. Kejadian pada sore hari tanggal 15 Mei 2015 itu mendapat respons lebih lanjut dari Komunitas Muslimah Australia.
Komunitas ini menilai, fobia agama telah meningkat cukup drastis di Australia. Sebelumnya, pada pertengahan April lalu di Kota Sydney, sepasang suami-istri yang telah lanjut usia mendapatkan ejekan dan penghinaan agama. [Muhajir/ROL]