JAKARTA (Panjimas.com) – Qori’ Internasional asal Indonesia, KH Muammar ZA akhirnya buka suara tentang kontroversi pembacaan Al-Qur’an dengan langgam Jawa saat peringatan Isra’ Mi’raj di Istana Negara pada Jum’at (15/5/2015) lalu.
Penjelasan Muammar ZA dapat dilihat dalam sebuah video yang diunggah ke Youtube pada Jum’at (22/5/2015). Muammar ZA menjelaskan, Rasulullah SAW memerintahkan kepada umatnya untuk menghiasi Al-Qur’an dengan suara dan lagu yang bagus. Namun tetap harus dengan bahasa, dialek, dzouq dan lagu Arab.
Dalam video yang berdurasi 4:02 menit itu, Muammar ZA mencontohkan bagaimana Al-Qur’an dibaca dengan langgam Jawa dan langgam Sunda. Namun setelah itu, ia segera membaca istighfar dan memohon maaf. Hal itu dilakukan hanya semata-mata untuk memberi contoh agar lebih jelas.
“Itu (pembacaan Al-Qur’an dengan langgam Sunda dan Jawa -red) yang Rasulullah larang,” tegasnya. (Baca: Al-Quran Dibaca dengan Lagu Dandang Gulo di Istana, Presiden Jokowi Lecehkan Islam)
Lebih lanjut, Muammar ZA menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan di Arab, dengan tulisan bahasa Arab. Maka sudah sepantasnya cara membacanya juga mengikuti asal muasal kitab suci Al-Qur’an diturunkan.
“Al-Qur’an (adalah) Kalamallah, diturunkan di Saudi Arabia. Diturunkan dengan bahasa Arab yang fushah. Disuruh dibaca dengan lagu dan dzouq Arab. Jadi rasanya ganjil jika dilagu (dibaca -red) dengan lagu-lagu lain,” tandas Muammar ZA. [GA/kabar]
Untuk medengar langsung pemaparan Muammar ZA, silahkan simak langusng dalam link berikut ini: https://www.youtube.com/watch?v=uxdjOkiT1UM