SUKOHARJO (Panjimas.com) – Bejo, aktivis masjid di Polokarto yang merupakan salah satu korban pengeroyokan dan penganiayaan puluhan anggota kelompok dan perguruan silat Setia Hati (SH) Teratai pada Selasa (19/5/2015) malam, mengaku hingga kini kepalanya masih terasa sakit dan pusing.
Bejo yang saat itu akan pulang kerumah setelah mengikuti kerja bakti di Masjid Al Huda dukuh Padasan desa Mranggen kecamatan Polokarto kabupaten Sukoharjo guna persiapan menyambut bulan Ramadhan 1436 H tiba-tiba didatangi puluhan orang dan langsung dianiaya.
Bejo mengaku, saat itu dirinya dipukuli dari depan dan belakang dengan tangan dan benda tumpul. Namun yang paling parah adalah saat dirinya sudah mulai kehilangan keseimbangan, ada yang memukul dirinya dengan botol beling hingga jidatnya harus mendapatkan 8 jahitan.
“Waktu itu saya dikeroyok dan dipukuli sekitar 20 orang. Tiba-tiba ada yang mukul saya dari depan dan belakang. Saya sempet gloyoran dan jatuh, lalu saya berdiri lagi dan dipukul lagi. Kemudian ada juga yang mukul dengan botol hingga saya dapat 8 jahitan saat dibawa ke Puskesmas. Sampai saat ini masih terasa sakit dan pusing,” ujar Bejo kepada Panjimas.com halaman Polres Sukoharjo.
Sementara itu, Suwardi yang merupakan korban penganiayaan lainnya mengaku dikeroyok oleh 2 orang. Dirinya mengaku hanya menerima pukulan dengan tangan dan benda tumpul. (Baca: Jama’ah Masjid Polokarto Datangi Polres Sukoharjo & Mendesak Kapolres Tangkap Semua Pelaku Pengeroyokan)
“Saya dikeroyok dan dipukul 2 orang. Yang paling terasa sakit hingga saat ini adalah mata sebelah kanan. Ini masih senut-senut,” ujar Bejo kepada Panjimas.com halaman Polres Sukoharjo.
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, puluhan jama’ah masjid dukuh Padasan desa Mranggen kecamatan Polokarto kabupaten Sukoharjo mendatangi kantor Polres Sukoharjo pada Selasa (26/5/2015) siang. (Baca: Aktivis Masjid di Sukoharjo Jadi Korban Salah Sasaran Pengeroyokan Kelompok Silat)
Kedatangan puluhan jama’ah masjid Padasan ini untuk mendesak Kapolres Sukoharjo agar segera mengusut tuntas dan menangkap semua pelaku pengeroyokan aktivis masjid yang menjadi sasaran penganiayaan puluhan anggota kelompok dan perguruan silat Setia Hati (SH) Teratai.
Dalam kesempatan Selasa siang itu, Bejo dan Suwardi selaku korban penganiayaan juga ditemani oleh kuasa hukum, para pimpinan ormas, takmir masjid dan perwakilan dari Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) serta para saksi dari warga sekitar. [GA]