SOLO (Panjimas.com) – Penindasan dan pembantaian massal yang dilakukan para biksu Budha dan pemerintah Budha Myanmar terhadap warga Muslim Rohingya Myanmar, hingga berujung pada pengusiran terhadap warga Muslim Rohingya yang telah terjadi sejak tahun 2012 hingga kini masih berlangsung.
Hal itu membuat umat Islam Solo Raya yang dikoordinir oleh Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) mendesak Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) dan Pemerintah Republik Indonesia (RI) untuk menghentikan pembantaian tersebut dengan cara pendekatan keagamaan.
Ratusan massa LUIS mendatangi Vihara Maitreya Muni yang berada di Kepunton, Solo, Jawa Tengah, dan menggelar puluhan spanduk yang bertuliskan beberapa permintaan yang intinya untuk menghentikan tragedi Rohingya yang dialami muslim di Myanmar.
Ratusan massa yang mengendarai sepeda motor hanya memanfaatkan waktu sekitar sepuluh menit untuk berorasi dihadapan Vihara Maitreya Muni di Kepunton dan dilanjutkan di RM Timlo Solo yang sedang dilakukan diskusi antara LUIS dan perwakilan Walubi Solo.
Ketua LUIS, Edi Lukito yang menyampaikan tuntutannya kepada pihak Walubi Solo mengharapkan agar Walubi berperan aktif untuk mendesak para biksu Budha dan pemerintah Budha Myanmar agar menghentikan kekejamannya terhadap Muslim Rohingya Myanmar.
“Tragedi Rohingya Myanmar diharapkan bisa berhenti, salah satunya dengan pendekatan keagamaan secara diplomatik tingkat bilateral maupun regional Asean,” kata Edi Lukito saat diskusi di RM Timlo Solo, pada Jumat (22/5/2015).
“Pemerintah Indonesia diharapkan bisa memaksimalkan perannya di forum PBB dan Asean untuk mendesak lembaga internasional UNCHR (Badan HAM Internasional), IOM (Badan Migrasi Internasional) agar berpartisipasi aktif dalam penyelesaian diskriminasi Muslim Rohingya,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Walubi Solo, Doni Hadi Santoso menyambut baik kehadiran LUIS dalam menyampaikan aspirasinya untuk disampaikan kepada Walubi Pusat. (Baca: Umat Islam Solo Adakan Aksi Solidaritas Untuk Muslim Rohingya Didepan Vihara)
“Kami terima kedatangan teman-teman LUIS, dan kami akan sampaikan aspirasi dari teman-teman LUIS ke Walubi Pusat, agar Walubi Pusat dengan pemerintah Indonesia menyampaikan ke Myanmar,” ucapnya. [GA/Agub/dbs]