SOLO (Panjimas.com) – Salah satu tokoh Islam yang hadir dan memberikan orasi saat acara Parade Tauhid di Solo pada Sabtu (16/5/2015) lalu adalah tokoh Nahdhatul Ulama (NU) Kota Solo, ustadz Muhammad Halim SH. (Baca: Ratusan Ribu Umat Islam Banjiri Jalan Slamet Riyadi Solo Dalam Acara Parade Tauhid)
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Takmirul Islam Solo itu mengingatkan umat Islam untuk menjaga persaudaraan dan persatuan sesama umat Islam. Hal ini menurut ustadz Halim sangat perlu ditekankan ditengah-tengah upaya adu domba musuh-musuh Islam terhadap umat Islam.
Putra almarhum KH Naharus-Surur, tokoh Islam dan juga pendiri Ponpes Takmirul Islam Solo ini juga menyatakan bahwa dakwah yang dilakukan oleh para ustadz dan ulama hendaknya bisa menyatukan umat, dan bukannya membingungkan umat. (Baca: Galeri Foto Ratusan Ribu Umat Islam Banjiri Parade Tauhid di Solo)
Dihadapan ratusan ribu umat Islam yang mengikuti Parade Tauhid di Bundaran Gladak, Dr Soeparno menghimbau umat Islam untuk menjaga persatuan ditengah gempuran musuh-musuh Islam untuk mengadu domba antara tokoh dan sesama umat Islam.
“Dakwah harus menyatukan kaum Muslimin, untuk saling menghormati dan jangan saling mengejek satu sama yang lainnya,” ujar ustadz Halim dihadapan ratusan ribu umat Islam yang mengikuti Parade Tauhid dan pawai akbar umat Islam Solo Raya di Bundaran Gladak.
Dalam acara Parade Tauhid dan pawai akbar umat Islam Solo Raya dalam rangka menyambut bulan Ramadhan 1436 H itu, ustadz Halim menyatakan jika umat dan khususnya tokoh Islam menginginkan umat bersatu, maka jangan saling menyalahkan, dan para tokoh Islam juga harus memberikan contoh nyata dalam dakwahnya.
“Jaga persaudaraan dan persatuan antar umat Islam. Jika mau Islam bersatu, tidak ada saling membid’ahkan dan mensyirikkan satu dengan yang lainnya,” pesannya. [GA/Nur]