BANDUNG (Panjimas.com) – Ratusan warga dan massa dari Aliansi Aksi Umat Islam Indonesia menggelar aksi unjuk rasa atau demo di depan Gedung DPRD Jawa Barat (Jabar), Jalan Diponegoro Bandung pada Selasa (19/5/2015).
Dalam aksinya, warga Bandung menuntut pemerintah Indonesia dalam hal ini pemerintahan Jokowi-JK untuk menutup pergerakan ideologi Syi’ah yang sudah difatwakan sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sudah mulai meresahkan masyarakat.
“Kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa ajaran Syi’ah sesat serta ada juga orientasi politik yang berbahaya. Ini bisa mengancam ketahanan bangsa,” tegas koordinator aksi, Hasan Farqi.
Hasan mengatakan, gerakan kaum Syi’ah di Jabar, khususnya di Bandung sudah terendus sejak tahun 1990 dengan tokoh utamanya yakni Jalaluddin Rakhmat. Menurutnya, para penganut Syi’ah kerap kali menyusup dan menumpang di partai politik (parpol) untuk menutupi gerakan mereka.
“Jadi bukan hanya menyimpang dari keagamaan, mereka juga punya orientasi politis,” tegasnya.
Untuk itu warga Bandung meminta dan mendesak pemerintah untuk menutup ruang gerak penyebaran ajaran dan paham Syi’ah di Jabar, dan khususnya di Bandung.
Oleh karena itu, semua potensi pemerintahan yang ada di Bandung khususnya dan Jabar pada umumnya harus bisa melindungi keyakinan mayoritas masyarakat, yakni umat Islam Ahlu Sunnah dari ancaman Syi’ah yang menjadi sumber perpecahan rakyat dan mengancam NKRI. [GA/ROL]