WASHINGTON (Panjimas.com) – Umat Islam di Amerika Utara akan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1436 H yang jatuh hari Kamis 18 Juni 2015. Amerika sudah meyakini bahwa tanggal 18 Juni 2015 merupakan awal bulan suci Ramadhan 1436 H menurut perhitungan Astronomi.
“Hari pertama Ramadhan, Kamis, 18 Juni 2015,” kata Dewan Fiqih Amerika Utara (FCNA) dilansir dari laman onislam.net, pada Rabu (20/5/2015). Menurut Badan Islam, Ramadhan akan dimulai pada tanggal 16 Juni 2015. Sedangkan menurut Badan Astronomi 18 Juni 2015.
Penjelasannya, pukul 14.05 di Amerika Serikat (AS) sama dengan 17.05 waktu Makkah. “Oleh karena itu hari pertama Ramadhan tidak pada tanggal 17 melainkan tanggal 18 Juni 2015, Insya Allah,” ujar FCNA.
Menurut salah satu situs di website, kelompok payung masyarakat Muslim di Amerika Utara itu meyakini bahwa tanggal 18 Juni 2015 sebagai hari pertama bulan suci Ramadhan di tahun 2015. Ramadhan adalah bulan yang suci bagi kaum Muslim seluruh dunia.
Di bulan Ramadhan, wanita maupun laki-laki dewasa diwajibkan untuk berpuasa dan mereka akan berlatih untuk mengendalikan dan menjauhkan diri dari makan, minum, rokok, dan berhubungan suami istri sebelum matahari tenggelam.
Selama bulan Ramadhan, umat Islam juga berlomba-lomba mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan cara banyak berdoa, memperbanyak shalat sunah, memperbanyak tadarus Al-Qur’an, serta menahan diri dari perkataan dan berbuatan tidak baik yang dapat menyakiti atau menyinggung hati manusia lainnya.
Para laki-laki biasanya memperbanyak i’tikaf (berdiam diri) di masjid, apalagi menjelang 10 hari sebelum hari Raya Idul Fitri atau sebelum tanggal 1 Syawwal.
Di sisi lain, ISNA dan petugas masjid meluncurkan kampanye untuk membuat Ramadhan tahun ini lebih ramah lingkungan di seluruh masjid dan pusat Islam di AS. Misalnya dengan mendorong semua umat Islam untuk tidak lagi menggunakan sterofom untuk gelas dan piring, tapi menggunakan produk biodegradable. Kemudian semua bola lampu diganti dengan lampu hemat energi listrik.
Adanya wacana membuat Ramadhan 1436 H lebih membuat kelompok yang memayungi soal ramah lingkungan mendesak para pemimpin masjid untuk memberikan khutbah terkait keharusan umat Islam untuk melestarikan dan melindungi lingkungan.
“Sebagai umat Islam, kita harus berkomitmen untuk hidup harmonis dengan alam dan menerapkan praktek-praktek kebijakan ramah lingkungan,” kata Presiden ISNA, Azhar Aziz dalam sebuah surat kepada pimpinan takmir masjid.
Meskipun tidak ada angka resmi, AS diyakini sebagai rumah bagi enam sampai delapan juta muslim. “Jadi Ramadhan ini, mari kita hidup berperan sebagai Khalifah di bumi,” ujar FCNA. [Muhajir/ROL]