SOLO (Panjimas.com) – Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Endro Sudarsono mengungkapkan bahwa 11 anggota kelompok dan perguruan silat Setia Hati (SH) Teratai yang melakukan pengeroyokan dan pemukulan terhadap 2 aktivis masjid di Sukoharjo pada Selasa (19/5/2015) malam sudah ditangkap.
“Sementara, 11 orang dari kelompok yang diduga SH (Teratai –red) diamankan Polres Sukoharjo. LUIS berharap pelaku bisa menjelaskan kepada pihak korban, dan pihak korbanpun membuka peluang untuk melakukan mediasi,” kata Endro kepada Panjimas.com pada Rabu (20/5/2015) pagi.
Selian itu, terkait dengan perseteruan antara SH Teratai dengan perguruan silat Kera Sakti (KS), LUIS juga mendesak Polres Sukoharjo melakukan upaya cepat dan tepat, dan segera mencari titik temu agar tidak menjadi kerusuhan sosial yang berkepanjangan dan memakan korban tambahan.
“LUIS berharap kepada pelaku penganiayaan jama’ah masjid menyerahkan diri, atau meminta kepada Polres Sukoharjo segera menangkap pelaku,” imbuhnya. (Baca: Aktivis Masjid di Sukoharjo Jadi Korban Salah Sasaran Pengeroyokan Kelompok Silat)
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, seorang aktivis masjid di Padasan, Mranggen, Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng) menjadi korban salah sasaran pengeroyokan dan pemukulan sejumlah anggota kelompok dan perguruan silat Setia Hati (SH) Teratai pada Selasa (19/5/2015) malam.
Aktivis masjid yang menjadi korban pengeroyokan dan pemukulan adalah Bejo dan Suwardi. Keduanya mengaji di Majelis Taklim Al Huda. Keduanya saat itu sedang cuci tangan di depan rumah setelah kerja bakti bersama sejumlah aktivis masjid lainnya usai melakukan bersih-bersih masjid.
Tiba-tiba keduanya didatangi sejumlah anggota SH Teratai yang sedang bermasalah dengan kelompok perguruan silat lainnya, yakni Kera Sakti (KS). Tanpa bertanya terlebih dahulu, sejumlah anggota SH Teratai melakukan pengeroyokan dan penganiayaan terhadap Bejo dan Suwardi.
“Tadi malem Selasa, 19/05/15 sekitar jam 23.00 WIB didukuh Padasan, Mranggen Polokarto SH Teratai menyerang kelompok Kera Sakti, namun terjadi salah sasaran,” kata Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Endro Sudarsono kepada Panjimas.com pada Rabu (20/5/2015) pagi. [GA]