LHOKSEUMAWE, ACEH (Panjimas.com) – Tokoh pemuda Aceh mendesak Pemerintah Indonesia untuk mengajak negara-negara ASEAN dan dunia internasional untuk mengucilkan pemerintah Budha Myanmar karena telah mengusir dan melakukan pembunuhan massal terhadap warga Muslim Rohingya.
“Perlu adanya pengucilan oleh dunia internasional kepada Myanmar atas deskriminatif dan pelanggaran HAM yang terjadi di sana,” kata tokoh pemuda Aceh, Agusni kepada para wartawan di Langsa, Kota Langsa, pada Rabu (20/5/2015).
Dia juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyelesaikan masalah etnis Muslim Rohingya di Myanmar sehingga kelompok minoritas Muslim Rohingya tidak diusir secara besar-besaran ke negara tetangga.
“PBB harus segera bertindak (tegas –red), jangan berdiam diri. Pelanggaran HAM berat terjadi di Myanmar atas pembunuhan massal terhadap etnis Rohingya,” kata dia.
Agusni menyatakan, kondisi warga Muslim Rohingya saat ini terlunta-lunta menjadi manusia perahu untuk mencari perlindungan ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Agusni juga mengatakan telah terjadi genosida terhadap warga Muslim Rohingya di Myanmar. Pengusiran paksa oleh pemerintah Budha Myanmar juga bentuk pelanggaran dan penindasan terhadap rasa keadilan serta kemanusiaan.
“Kami mengecam keras tindakan diskriminatif dan genosida yang dilakukan pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya,” tegas dia.
Agusni menilai, genosida di Myanmar seperti dibiarkan oleh PBB, ASEAN dan oleh pejuang demokrasi peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi sekalipun. “Aung San Suu Kyi yang berasal dari Myanmar seribu bahasa, tiada reaksi atas kejahatan kemanusiaan yang terjadi terhadap etnis Rohingya,” katanya.
“Atas nama kemanusiaan, saya mengutuk tindakan genosida yang dilakukan otoritas Myanmar terhadap etnis Rohingya. Juga mendesak PBB untuk segera menghukum Myanmar atas kejahatan yang dilakukannya,” ujar Ketua PWI Perwakilan Aceh Timur, Kota Langsa dan Aceh Tamiang itu. [GA/Ant]