JAKARTA (Panjimas.com) – Beberapa waktu lalu, situs Kompas.com telah memuat tulisan provokatif dan sarat penghinaan terhadap Islam dengan judul “Kehidupan Rahasia Sultan Brunei dari Seks, Dusta, dan Hukum Syariah”.
Dalam tulisan yang dirilis pada Senin 27 April 2015 itu, Kompas ‘menyerang’ hukum Islam yang belum lama ini diterapkan oleh Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah. Bahkan dengan mencantumkan sejumlah artis Hollywood, Kompas menulis dan menyatakan bahwa mereka “merasa muak dengan penerapan hukum Islam kuno tersebut”.
Pemberitaan mengenai kehidupan pribadi keluarga Sultan Brunei tersebut mendapat respon dari Pusat Hak Asasi Muslim Indonesia (PUSHAMI). PUSHAMI mengatakan, kehidupan pribadi Sultan Brunei tidak seharusnya dikaitkan dengan pelaksanaan syari’ah Islam di negara tersebut.
Hal tersebut disampaikan Ketua PUSHAMI, Mohammad Hariadi Nasution SH MH atau yang biasa disapa Ombat dalam silaturahim dengan pimpinan Kompas di kantor Pushami, Jl. KH Mas Mansyur No 47 C-D, Jakarta Pusat, pada Jum’at (15/5/2015).
“Kehidupan Sultan Brunei silakan diberitakan. Sebagai manusia ia bisa salah. Tapi syariat Islam sudah pasti benar,” kata Ombat.
Dalam kesempatan tersebut, Hariadi mengatakan bahwa ia menghormati kebebasan pers, tapi harus bertanggung jawab. Menurut Hariadi, setiap pemberitaan jangan menyesatkan atau menyakiti umat beragama.
Menurutnya, media harus objektif memberitakan sebuah berita jangan begitu saja menelan mentah-mentah pemberitaan media asing. Judul berita juga harus dipertimbangkan agar jangan menimbulkan salah persepsi.
Hariadi mengatakan, PUSHAMI yang didirikan oleh sejumlah pengacara muslim sejak tahun 2012 berkomitmen membela hak-hak umat Islam. Termasuk memantau pemberitaan di media massa.
Sementara itu, Pemred Kompas, Ahmad Subechi dalam pertemuan tersebut menyampaikan permintaan maaf kepada umat Islam atas pemberitaan media Kompas terkait Sultan Brunei. Menurut Ahmad Subechi, berita tersebut telah dicabut.
“Kami menyampaikan permintaan maaf dan ke depan kami akan lebih berhati hati lagi dalam menyajikan berita,” ujarnya.
Sebelumnya, Ahmad Subechi juga menyampaikan rasa terima kasih kepada PUSHAMI yang telah memberikan kritik dan masukannya untuk Kompas. [GA/tri]