SOLO (Panjimas.com) – Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) mengapresiasi sejumlah media, salah satunya media online Panjimas.com yang langsung memberitakan rilis dan klarifikasi pihak MTA soal berita pelaksanaan Parade Salib di Solo pada Rabu (29/4/2015) yang lalu.
Dalam pemberitaan tersebut, MTA disebutkan ikut serta dalam mengamankan Parade Salib besar-besaran berkedok pawai seni dan karnaval tari tersebut. (Baca: Press Release; MTA Tidak Terlibat Dalam Perayaan Paskah Parade Salib di Solo)
Dalam klarifikasi tersebut, MTA menyatakan baik secara personal atau kelembagaan dari tingkat pusat hingga perwakilan dan cabang tidak pernah terlibat dalam pengamanan atau dalam bentuk apapun pada kegiatan perayaan Paskah bersama tersebut.
“Kami berikan apresiasi kepada media, termasuk Panjimas yang langsung merespon tanggapan kami. Harapannya hubungan baik dengan sejumlah media ini tetap bisa terjalin,” kata Sekretaris MTA Pusat, Pak Medi kepada Panjimas.com pada Selasa (12/5/2015) pagi di kantor MUI Solo, seusai konferensi pers (konpers) persiapan Parade Tauhid di Solo pada Sabtu (16/5/2015) mendatang.
Pak Medi menjelaskan, ada sejumlah media yang melakukan pembelaan bahwa berita yang dimuat tersebut berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh pihak panitia dari kalangan gereja. Mendengar hal itu, pihak MTA pun langsung menelfon panitia Parade Salib tersebut.
“Kami saat itu langsung mengontak mereka (panitia Parade Salib –red). Dan mereka langsung minta maaf karena mencatut nama kami,” jelasnya.
“Jadi mereka memang sebelumnya menyurati kami dua kali untuk minta kami ikut serta dalam mengamankan pawai atau Parade Salib itu. Namun setelah kami konsultasi dengan ustadz (ustadz Ahmad Sukina, Ketua MTA Pusat –red), lalu ustadz tidak memperbolehkan. Kata ustadz Lakum diinukum waliyadiin,” imbuhnya.
Pak Medi juga memberikan pesan dan nasihat kepada umat Islam. “Kita harus tahu dan faham, rata-rata missionaris itu licik-licik. Jadi kita memang harus berhati-hati dan waspada menghadapi mereka,” pungkasnya. [GA]