SOLO (Panjimas.com) – Pada Sabtu pagi nanti tanggal 16 Mei 2015, umat Islam Solo Raya akan mempunyai hajat besar berupa pawai akbar bertajuk “Parade Tauhid Dalam Menyambut Bulan Ramadhan 1436 H” yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Solo, DSKS dan seluruh elemen Islam se-Solo Raya.
Dalam konferensi pers (konpers) yang dilakukan pada Selasa (12/5/2015) pagi di kantor MUI Solo yang berada di komplek Masjid Agung Keraton Solo, ustadz Nurhadi selaku MC dalam konpers tersebut menjelaskan rencana pelaksanaan dan jalannya acara Parade Tauhid mendatang.
Ustadz Nurhadi yang juga Ketua Elemen-Elemen Muslim Solo Raya (El-Musa) menjelaskan, rute Parade Tauhid itu adakan dimulai di Lapangan Kota Barat dan finish di Bundaran Gladak Solo. Sedangkan untuk parkir mobil dan motor ditempatkan di Stadion Manahan Solo yang berada disebelah utara Lapangan Kota Barat.
Jika peserta yang ditarget oleh panitia sebanyak 50.000 umat Islam membludak, maka persiapan berupa baris-berbaris para peserta Parade Tauhid yang direncanakan berada di Lapangan Kota Barat akan dialihkan atau diperluas hingga sebelah selatan Stadion Manahan Solo.
Kemudian untuk pengamanan, gabungan satgas dan laskar Islam di Solo Raya akan membuat pagar betis disepanjang Lapangan Kota Barat hingga di Bundaran Gladak Solo. (Baca: Ikutilah Parade Tauhid Sambut Ramadhan 1436 H di Solo Besok Sabtu Pagi 16 Mei 2015)
“Jadi, nanti sepanjang jalan dari Kota Barat hingga Bundaran Gladak itu tidak kita tutup secara total. Tapi jalan tersebut akan kita buka sebagian agar bisa dilewati satu mobil, supaya umat Islam dan masyarakat yang berkendara atau naik mobil itu bisa melihat pawai akbar dan Parade Tauhid tersebut,” kata ustadz Nurhadi kepada Panjimas.com seusai konpers berlangsung.
Umat Islam yang mengikuti pawai akbar tersebut akan berjalan kaki yang diawali oleh mobil Jeep mulai pukul 07.00 WIB, sambil membawa sejumlah spanduk menyambut bulan Ramadhan 1436 H, aneka rontex tauhid, taushiyah tauhid, atraksi 15 pasukan berkuda dari Ponpes Isy Karima Karanganyar, atraksi 15 pasukan berkuda dari Laskar Hizbullah, dan sejumlah aksi-aksi lainnya.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, panitia juga akan menyiapkan 11 mobil ambulance dari sejumlah elemen Islam dan lembaga kesehatan. Selain itu, disekitar Bundaran Gladak Solo juga akan disiapkan 6 buah tenda besar untuk tempat minum dan snack, serta tempat berteduh bagi anak-anak dan wanita.
Sesampainya di Bundaran Gladak Solo, para pimpinan ponpes, para pimpinan elemen Islam Solo Raya serta para tokoh Islam dari Jakarta yang diundang akan bergantian menyampaikan orasinya di Panggung Tauhid berukuran besar yang sudah disiapkan panitia. Acara kemudian ditutup dengan doa sekitar sebelum dhuhur.
Ustadz Nurhadi mengungkapkan, sejumlah elemen Islam yang akan ikut serta antara lain adalah MUI se-Solo Raya, MTA se-Solo Raya, JAT se-Solo Raya, DSKS, Muhammadiyah Solo Raya, NU Solo Raya, MIUMI Solo Raya, FKAM Solo Raya, MMI Solo Raya, JAS Solo Raya, LUIS, Front Jihad Islam (FJI), KAMMI Solo, Hizbullah Sunan Bonang, Aliansi Laskar Islam Klaten (gabungan ormas Islam di Klaten).
Sementara itu peserta selain ormas Islam yang ikut serta adalah Ponpes Al Mukmin Ngruki Solo, Ponpes Darusy Syahadah Boyolali, Ponpes Isy Karima Karanganyar, Ponpes Al Kahfi Hidayatullah Mojosongo, Majelis Taklim Al Ishlah, Perguruan Silat Teratai Emas, dan elemen Islam lainnya.
Selain itu, panitia rencananya juga akan mengundang dan mengikutsertakan aparat dari TNI dan Polri yang beragama Islam untuk mengikuti Parade Tauhid dan pawai akbar umat Islam Solo Raya berskala nasional pada Sabtu pagi mendatang. [GA]