JAKARTA (Panjimas.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengungkapkan tak akan membahas persoalan aliran sesat Syiah dalam Ijtima’ Ulama.
Dalam rancangan jadwal Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia Ke-5 yang akan digelar di Ponpes Al Tauhidiyah, Tegal pada 7-10 Juni 2015 mendatang, memang tak ada pembahasan isu aliran sesat.
Hal ini ditegaskan oleh Ketua Panitia Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa kepada wartawan dalam jumpa pers di gedung MUI Pusat.
Tidak, kita tidak akan membahas masalah Syiah. Karena memang tidak diagendakan
“Tidak, kita tidak akan membahas masalah Syiah. Karena memang tidak diagendakan,” kata Ketua Panitia Ijtima’ Ulama, Drs. H Zainut Tauhid Saadi, M.Si di kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi No. 51, Menteng Jakarta Pusat pada Selasa (12/5/2015).
Ketika dikemukakan begitu bahayanya Syiah hingga menimbulkan pembantaian dan peperangan, sebagaimana yang terjadi di sejumlah negara Timur Tengah; Suriah, Yaman dan Iraq, Zainut Tauhid menyatakan membatasi isu konflik Sunni-Syiah.
“Kami membatasi terkait dengan isu-isu internasional, kalau tadi dikatakan di Syria, Timur Tengah, konflik Sunni-Syiah,” ujarnya.
Saya kira kalau di Indonesia kan kita masih damai-damai saja. Beberapa percikan-percikan kecil itu saya kira mudah-mudah masih bisa dilokalisir
Bahkan konflik Sunni-Syiah yang terjadi di Indonesia, dari mulai konflik di Sampang, Madura hingga penyerangan di perkampungan Az Zikra, Sentul Pimpinan KH Arifin Ilham, dianggap hanya sebagai percikan kecil.
“Saya kira kalau di Indonesia kan kita masih damai-damai saja. Beberapa percikan-percikan kecil itu saya kira mudah-mudah masih bisa dilokalisir,” imbuhnya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) tengah menyiapkan agenda besar pertemuan para ulama ahli fatwa se-Indonesia. Acara tersebut adalah Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia Ke-5 yang akan dilaksanakan di daerah berhawa dingin di Pondok Pesantren At-Tauhidiyah, Cikura, Tegal, Propinsi Jawa Tengah, pada tanggal 7-10 Juni 2015. (Baca: MUI Pusat akan Gelar Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia ke-5 di Tegal)
Tema yang diketengahkan pada Ijtima’ tersebut adalah Ulama Menjawab Problematika Umat dan Kebangsaan. Rencananya, acara tersebut akan mengundang sekitar 750 peserta. Pembukaan Ijtima’ ulama juga rencananya akan dihadiri oleh Presiden RI, Joko Widodo. [AW]