JAKARTA (Panjimas.com) – Pimpinan Lembaga Dakwah Kreatif iHAQi, ustadz Erick Yusuf menjelaskan, generasi muda terutama generasi muda Islam harus menanamkan visi agar kehidupannya bisa bermanfaat bagi orang lain.
Ustadz Erick menyebut, harus ditekankan pemahaman sejak dini kepada anak muda agar supaya mereka dituntut giat belajar dan giat bekerja keras agar memberi manfaat kepada orang lain, serta tidak hanya untuk dirinya sendiri.
“Mereka harus paham dulu, belajar, dan bekerja keras untuk menjadi kaya, itu hanya untuk tujuan memberikan manfaat bagi orang lain,” kata ustadz Erick kepada Republika Online beberapa waktu lalu (26/3/2015).
Bila hal ini sudah ditekankan kepada anak muda sejak berusia dini, ustadz Erick yakin akan mengurangi sifat keserakahan dan potensi korupsi ketika ia sudah dewasa nanti, dan menjabat sebagai pejabat pemerintahan.
Pemaparan ini disebutkan Ustaz Erick ketika ia juga menjadi sebagai salah satu narasumber dalam acara seminar Power Of Vision Muda, Kaya dan Penuh Karya yang diadakan Yayasan Saling Sapa di Masjid Baitul Ihsan di komplek Bank Indonesia (BI) pada Rabu (25/3/2015) malam.
Ustadz Erick mengatakan, pemahaman yang ia maksudkan bertujuan agar anak muda tidak egois mencari materi di dunia hanya untuk dirinya sendiri. Ia mendefenisikan kaya menurut agama adalah hati yang merasa cukup.
Bila seseorang gagal dalam memahami dan menerima kecukupan, maka orang tersebut masih dianggap sebagai orang miskin karena masih memiliki nafsu untuk menambah harta yang ia miliki.
“Kalau jadi sekaya Donald Trump, tapi merasa belum cukup maka tetap aja merasa miskin, dalam agama itu hati yang merasa cukup, barulah disebut kaya,” tandasnya. [GA]