JAKARTA (Panjimas.com) – Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail Nadhatul Ulama (LBM NU), KH Cholil Nafis PhD menilai, kini banyak pengurus PBNU yang mulai jarang bahkan tidak pernah membaca kitab-kitab pendiri NU, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari.
Akibatnya, banyak diantara mereka yang tidak lagi menghargai dan tidak sepaham dengan ajaran NU sesuai garis KH Hasyim Asy’ari. Padahal mereka adalah pimpinan-pimpinan NU, termasuk pimpinan PBNU, Said Aqil Siradj.
”Mereka sudah jarang baca Qanun Asasi (NU), Risalah Ahlussunnah Waljamaah dan buku-buku Kyai Hasyim Asy’ari,” kata Cholil Nafis, seperti dilansir NUGarisLurus pada Senin (4/5/2015).
Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat inipun memberi contoh adanya pengurus NU yang tertarik dan dekat-dekat terhadap alian sesat Syi’ah. ”Padahal Kyai Hasyim Asy’ari dalam kitabnya Risalah Ahlussunnah Waljamaah sudah menyinggung soal Rafidhah (Syi’ah),” tegasnya.
Artinya, dalam pandangan KH Hasyim Asy’ari, kata Cholil Nafis, Syi’ah Rafidhah masuk dalam kategori 71 sekte yang dianggap sesat. ”Jadi mereka itu NU biologis, bukan NU idelogis,” tegas dosen Universitas Indonesia ini.
Menurut Cholil Nafis, para pengurus PBNU yang dekat dan menjadi pembela Syi’ah secara paham keagamaan bukanlah dari NU secara ideologis. Untuk itulah mereka cenderung menganut paham lain seperti Syiah, Islam Liberal dan lain sebagainya. [GA]