JAKARTA (Panjimas.com) – Salah satu ormas Syi’ah yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan, Organization of Ahlulbayt for Social Support and Education (OASE) bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Utara dalam acara seminar nasional bertajuk “Menangkal Paham Radikalisme Dalam Dunia Pendidikan” di Kantor Walikota Jakarta Utara, pada Sabtu (9/5/2015) pagi.
Acara yang digelar di Gedung Yos Sudarso Lantai 2 Kantor Walikota Jakarta Utara itu menghadirkan empat pemateri. Mereka adalah Sekretaris Komisi Kajian dan Litbang MUI DKI Jakarta Robi Nurhadi, Kasubdit BNPT atau Wakil Ketua PBNU Muslih Nasuha, Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Zuhairi Misrawi, Dr Zuhdi Zaini dan Ketua Umum IJABI sekaligus Dewan Syuro OASE Jalaluddin Rahmat.
“Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Utara periode 2015. Mengadakan program-program kegiatan seperti seminar sekitar soal radikalisme wabil khusus dalam dunia pendidikan. Sekaligus dalam rangka untuk memperingati hari Pendidikan Nasional,” ujar seorang panitia saat membacakan laporan pertanggungjawaban.
Kapolres Jakarta Utara yang diwakili Wakasat M Supriyanto dalam sambutannya mengungkapkan tindakan radikalisme atau terorisme di wilayah Jakarta Utara sendiri sampai saat ini belum begitu tampak, tetapi pihaknya akan terus berupaya untuk selalu bersikap waspada.
“Acara-acara seminar seperti ini, itu bagus sekali untuk membangkitkan kembali umat serta mengabarkan dan mensosialisasikan kepada umat akan radikalisme dan terorisme,” demikian Supriyanto memberikan apresiasi.
Sementara itu, Ketua MUI Jakarta Utara, KH Ahmad Ibnu Abidin menuturkan jika MUI Jakarta Utara juga ikutserta dalam sumbangsihnya bagi kemaslahatan umat Islam dengan melakukan seminar-seminar seperti membahas bahaya radikalisme bagi masyarakat.
“Setidaknya kita bisa memahami dan sebaik-baiknya kita mampu menangkal radikalisme sebijak mungkin,’ ujar Abidin.
Menurut Abidin, radikalisme muncul ketika tidak ada ketidakadilan dalam bidang hukum, politik, pendidikan dan lain sebagainya. Maka, lanjutnya, akan rawan dan resisten munculnya paham radikalisme di dalam kondisi saat terjadinya ketidakadilan.
Sedangkan Walikota Jakarta Utara, Rustam Effendy datang terlambat saat pembicara pertama hampir selesai memaparkan materinya dikarenakan ada acara yang bersamaan harus ia hadiri. [GA/hidcom]