JAKARTA (Panjimas.com) – Dalam seminar bertajuk “Menyikapi Konflik Sunni-Syi’ah dalam Bingkai NKRI” yang diadakan Aswaja Center PWNU Jawa Timur (Jatim) di Surabaya, beberapa waktu lalu (18/12/2014), Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat Dr KH Kholil Nafis Lc MA mengatakan bahwa aliran Wahabi, Syi’ah dan aliran radikal lainnya bisa menghancurkan NU sebagai aliran moderat pada tahun 2030.
“Mereka punya uang dan menargetkan NU akan habis pada 2030, karena kelompok Syi’ah saat ini sudah memiliki 61 organisasi di Jawa dan 23 organisasi di luar Jawa,” jelas Kholil Nafis, adik kandung KH Abdurrahman Nafis, Wakil Ketua PWNU Jawa Timur ini seperti dilansir antarajatim.com.
Menanggapi hal itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Ali Mustafa Yaqub mengungkapkan bahwa aliran sesat Syi’ah dan kelompok Islam Liberal (Islib) memang sudah menyusup ke salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut. (Baca: Imam Besar Masjid Istiqlal: Syi’ah & Kelompok Liberal Sudah Masuk ke PBNU)
Ali Mustafa menjelaskan, mudahnya kaum Syi’ah masuk NU dan menggerogoti warga NU tidak lepas dari peranan Ketum PBNU, Said Aqil Siradj yang dengan mesranya berhubungan dengan kaum Syi’ah. Bahkan dalam sejumlah acara kaum Syi’ah, Sadi Aqil selalu diundang dan sering diajak bekerjasama.
Menurut dia, mudahnya gerakan Syi’ah yang menyusup kedalam PBNU juga tanggungjawab Rais ‘Aam Syuriah PBNU, KH Sahal Mahfudz. “Rais ‘Aam harus tegas. Rais ‘Aam sekarang ini kan tak tegas,” ujar Ali Mustafa. [GA/NUgarislurus]