SOLO (Panjimas.com) – Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Nahdhatul Ulama (NU) Solo, H Helmy Akhmad Sakdilah SE di Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 0735 Solo. Dalam Kesempatan itu pak Helmy menyampaikan dalam forum silaturahmi yang di prakarsai oleh Dandim Solo, Letkol inf Chrisbianto Arimurti.
Hadir dalam Forum ini Dandim Solo Letkol inf Chrisbianto Arimurti , Ketua NU Solo H Helmy Akhmad Sakdilah, Ahmad Sukidi (Muhammadiyah), Drs Yusuf Suparno (Tim Advokasi Dewan Syariah Kota Surakarta/DSKS), Edi Lukito SH (Ketua Laskar Umat Islam Surakarta/LUIS), Umar (Perwakilan Pondok Pesantren), Kompol Sugiyo (Kasat Intelkam Polresta Surakarta) dan perwakilan dari Yonif 413 Kostrad.
“Saat itu saya masih berada di luar kota, dan saya sudah cek ke Komandan Banser bahwa tidak ada anggota Banser yang ikut mengamankan Kirab Salib,” jelas pak Helmy dalam acara silaturahmi di Makodim 0735 Solo pada Sabtu (9/5/2015) mulai pukul 13.30 hingga 15.00 WIB itu.
Pak Helmy mengaku menjadi “jujugan” (tempat bertanya) dari ormas Islam maupun dari para Kyai NU atas berita dan foto di media cetak yang seragam pemikul salib mirip dengan seragam Banser pada tanggal 29 April 2015 lalu.
Terkait dengan kegiatan hari Sabtu 16 Mei 2015, baik rencana Parade Tauhid Menyambut Ramadhan yang diselenggarakan MUI dan DSKS dengan waktu pagi sampai siang, maupun Parade Hadrah yang diselanggarakan NU mulai sore hingga malam, dalam forum ini Dandim juga berharap agar warga Solo membantu pihak aparat keamaan dalam menjaga kondisivitas kota Solo. [GA/ES]