JAYAPURA (Panjimas.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahannya kepada jajaran TNI/Polri dalam lawatannya ke Markas Korem Jayapura Papua, pada Sabtu (9/5/2015).
Dalam arahannya, Jokowi berharap agar Indonesia bisa lolos dari tantangan aksi terorisme dan radikalisme. Namun terorisme dalam pandangan Jokowi bukanlah kelompok radikal ekstrem seperti RMS di Maluku atau OPM di Papua yang aksi teror dari kedua kelompok tersebut sudah banyak memakan korban jiwa.
Kelompok teror dan radikal menurut Jokowi yang perlu diwaspadai adalah Daulah Islam/Islamic State (IS/ISIS) dan kelompok-kelompok jihad lainnya. “Tantangan terberat adalah terorisme, radikalisme. ISIS terutama, jangan anggap enteng masalah itu,” ujar Jokowi, seperti dilansir Detik.
Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur. Pembangunan tersebut tidak akan jalan jika dua kondisi tak tercapai.
Kondisi tersebut adalah, stabilitas politik dan keamanannya berlangsung kondusif. “Untuk stabilitas politik dikatakan saat ini lebih baik. Tapi stabilitas keamanan, ISIS harus diperhatikan,” ucapnya.
Menurut mantan Walikota Solo ini, di setiap forum internasional, gerakan IS/ISIS selalu menjadi perhatian khusus dari banyak negara. Forum-forum seperti APEC, G21, Asian Sumit selalu membahas keberadaan kelompok yang sudah menguasai sebagian besar wilayah di Iraq dan Suriah itu.
“Semua negara mengatakan tantangan terberat adalah ISIS, ” kata mantan Gubernur DKI Jakarta saat berpasangan dengan Wakil Gubernur Ahok yang beragama Kristen.
Menurut Jokowi, ancaman IS/ISIS di Indonesia saat ini nyata adanya. Selain menyebar secar terus menerus, IS/ISIS memang selalu di bawah permukaan perhatian khalayak. Oleh karenanya, jokowi berpendapat agara aparat untuk terus mewaspadai perkembangan IS/ISIS. [GA/cnn]