TEXAS (Panjimas.com) – Lomba penistaan agama Islam berupa kontes menggambar karikatur Nabi Muhammad SAW di Texas, Amerika Serikat (AS) pada Ahad (3/5/2015) kemarin tetap dipaksakan berlangsung meskipun akhirnya bubar karena adanya aksi penembakan dari 2 mujahid pemberani, Elton Simpson dan Nadir Soofi.
Seorang seniman asal Bronx, Bosch Fawstin ditetapkan sebagai pemenang lomba menggambar kartun Nabi yang sangat membuat marah umat Islam sedunia itu. Seperti dilansir Breitbart pada Kamis (7/5/2015), ternyata Fawstin diketahui merupakan seorang Muslim yang MURTAD pada tahun 2004.
Bosch Fawstin juga dikenal sebagai kartunis kritis dan anti-Jihad serta anti-Islam. Fawstin menyatakan bahwa dirinya semasa kecil adalah seorang Muslim yang tumbuh ditengah keluarga dari orang tua Muslim.
Hidupnya mulai berubah total semenjak peristiwa 11 September 2001. Setelah peristiwa yang meluluhlantahkan gedung WTC itu, dirinya menyatakan keluar dari Islam, dan resmi murtad pada tahun 2004. Atas misi anti jihadnya, kini Fawstin telah menjadi ikon gerakan anti Islam di seluruh dunia.
“Cukup sederhana, saya ingin melakukan sesuatu yang berbeda, karena saya sudah menggambar Muhammad untuk waktu yang lama,” kata Fawstin dengan bangga yang saat ini telah menjadi kaum Kafir.
Fawstin menggambarkan sosok Nabi Muhammad dengan sebuah sorban, dengan menghunus pedang sembari berkata ‘Jangan menggambar diriku’. “Itu Mengapa saya Menggambar Anda,” lanjut Fawstin.
Fawstin mengaku lahir dan dibesarkan dalam keluarga Muslim di Bronx (New York). Dia memiliki orang tua Muslim, namun jarang ke Masjid. Ia mengaku, sejak keluar Islam lah justru ia banyak membaca buku-buku tentang Islam, Jihad dan Muhammad.
Dalam kontes menggambar yang menghina Islam di Texas itu, 2 mujahid pemberani tersebut menyatakan telah berbaiat kepada Amirul Mukminin Daulah Islam/Islamic State (IS), Khalifah Abu Bakar Al-Baghdadi. Mereka pun berharap Amirul Mukminin menerima bai’at mereka.
Kendati demikian, pelopor gerakan anti Islam dan penggagas acara lomba menggambar kartun Nabi Muhammad itu, Pamela Geller mengaku tak takut untuk kembali mengadakan acara lomba atau kontes tersebut. (Baca: Ketua Panitia Lomba Menggambar Karikatur Nabi Buat Surat Terbuka). [Muhajir/ROL]