SOLO (Panjimas.com) – Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) menilai, adanya simbol mata satu yang selama ini dikenal sebagai logo Dajjal dan organisasi bawah tanah Zionis Yahudi Internasional didalam kafe anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka sebagai hal yang tidak etis.
Pasalnya, mural mata satu yang di kelilingi segitiga dan terdapat di kafe Markobar merupakan kependekan dari Martabak Kota Barat sangat identik dengan simbol illuminati dan Freemason. Maka jangan salahkan masyarakat, khususnya umat Islam jika mempunyai kesan bahwa keluarga Jokowi sangat akrab dengan Zionis.
Selain itu, LUIS juga menganggap apa yang dilakukan putra sulung Jokowi tersebut hanya sebagai trik bisnis belaka, namun kurang memperhatikan etika berbisnis dan sosiologi umat Islam Solo yang begitu religius. (Baca: Sosial Media Heboh!! Ada Simbol Dajjal di Kafe Milik Gibran Anak Sulung Jokowi)
“Kalau menurut saya secara etika bisnis mungkin ia ingin mendapatkan suatu penjualan yang lebih dari pemberitaan-pemberitaan media. Apalagi ini pemberitaan ini dimuat di media nasional,” ujar Humas LUIS, Endro Sudarsono, kepada Panjimas.com pada Kamis (7/5/2015) pagi.
“Namun secara etika budaya maupun tinjauan secara agama ya kurang patut, karena itu simbol Dajjal mata satu yang berkarakter sebagai pembohong,” tegas Endro.
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, sosial media (sosmed) pada hari Selasa (5/5/2015) mendadak menjadi heboh. Pasalnya, anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka membuka bisnis baru berupa kafe martabak manis bernama Markobar.
Jokowi bahkan sempat mencoba makanan di tempat tersebut saat pulang ke Solo dan beredar di dunia maya sejak 4 April lalu. Namun yang membuat heboh dan memicu kontroversi publik adalah adanya simbol mata satu, yang selama ini dikenal sebagai logo Dajjal dan organisasi bawah tanah Zionis Yahudi Internasional.
Tak pelak, hal ini membuat banyak netizen yang berkomentar. Belum diketahui maksud logo mata satu yang ad di kafe milik anak Jokowi tersebut. Apakah hanya sekedar seni cari sensasi, atau ketidaktahuan kalau segitiga mata satu tersebut merupakan simbol Dajjal. [GA]