SOLO (Panjimas.com) – Pada kesempatan ini, saya selaku Sekretaris Yayasan Majlis Tafisr Al-Qur’an (MTA) dan atas nama Pimpinan Pusat Majlis Tafsir Al-Qur’an (MTA) akan menyampaikan klarifikasi terkait pemberitaan tentang MTA yang tidak benar di berbagai media massa baik media cetak maupun media online yaitu :
1. Media cetak Koran Jateng Pos yang terbit tanggal 1 Mei 2015
2. Media online pemerintah Kota Surakarta yaitu, https://surakarta.go.id (https://surakarta.go.id/konten/ibadah-dan-perayaan-paskah-umat-kristiani-surakarta-dihadiri-walikota)
3. Media online www.kabarsukoharjo.com (https://www.kabarsukoharjo.com/2015/04/pecahkan-rekor-muri-270-salib-paskah.html?m=1)
4. Media online www.panjimas.com (https://www.panjimas.com/news/2015/04/30/peringati-paskah-ribuan-umat-kristiani-di-solo-adakan-parade-salib/)
5. Serta mungkin masih ada media-media lain yang belum kami ketahui.
Bahwa media yang kami sebutkan diatas memberitakan perayaan Paskah bersama yang diselenggarakan umat kristiani di Surakarta (Solo) pada hari Rabu tanggal 29 April 2015 dibantu pengamanannya oleh MTA.
Untuk itu kami klarifikasi bahwa berita tersebut adalah tidak benar atau bohong dan tanpa konfirmasi kepada pihak MTA. Kami tegaskan bahwa MTA baik secara personal atau kelembagaan dari tingkat pusat hingga perwakilan dan cabang tidak pernah terlibat dalam pengamanan atau dalam bentuk apapun pada kegiatan perayaan Paskah bersama tersebut.
Memang kami menerima 2 buah surat dari Panitia perayaan Paskah bersama pada tanggal 25 April 2015, yang pertama surat permohonan bantuan pengamanan kegiatan perayaan Paskah bersama dan yang kedua surat undangan kepada pimpinan pusat MTA untuk menghadiri perayaan Paskah bersama tersebut.
Kemudian sudah kami konsultasikan dengan pimpinan pusat dalam hal ini Al-Ustadz Drs Ahmad Sukino, beliau tidak memperkenankan permohonan tersebut dan beliau juga tidak akan hadir pada perayaan tersebut.
Karena sebagaimana yang telah kami yakini bahwa kegiatan tersebut sudah masuk dalam ranah bentuk peribadatan agama lain, sehingga MTA tidak akan terlibat kegiatan tersebut dalam bentuk apapun , bagi kami sudah jelas tuntunanya dalam Al-Qur’an, “Lakum diinukum waliyadiin, bagimu agamamu dan bagiku agamaku”.
Demikian klarifikasi ini kami sampaikan dengan harapan para pendengar radio baik warga MTA, simpatisan atau anggota masyarakat umum bisa mengerti dan paham adanya berita-berita yang tidak benar ini, sehingga tidak memberikan penilaian yang salah terhadap Yayasan MTA (Sutikno, ST). [GA]