YOGYAKARTA (Panjimas.com) – Masyarakat dan umat Islam di Yogyakarta (Jogja) kembali resah dengan adanya aksi kristenisasi berkedok pelayanan kesehatan, pengobatan gratis, dan aksi-aksi serta kegiatan para missionaris dari umat Kristiani lainnya yang bertujuan untuk memurtadkan umat Islam.
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, pada hari Kamis tanggal 16 April 2015 yang lalu, umat Kristiani di Jogja mengadakan Paskah Bersama Umat Kristiani D.I. Yogyakarta dalam acara Kebaktian Pembaruan Iman Nasional Pdt Dr Stephen Tong bertajuk “Bertobatlah! Mengapa Harus Binasa?” di Stadion Kridosono.
Acara itu sempat mendapat penolakan keras dari para tokoh dan umat Islam di Jogja karena di indikasikan ada upaya kristenisasi berkedok pengobatan gratis. Meski upaya-upaya untuk menggagalkan acara tersebut telah ditempuh, namun pihak kepolisian tetap saja memberikan ijin terhadap pelaksanaan acara itu.
Kini, umat Islam Jogja kembali dibuat resah dengan beredarnya sebuah surat ijin penggunaan Gedung Serba Guna dari Gereja Baptis Indonesia Demak Ijo kepada Kepala Desa Banyuraden Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk acara pelayanan kesehatan.
Dalam surat ijin tersebut tertulis bahwa acara pelayanan kesehatan dari Gereja Baptis Indonesia Demak Ijo akan diadakan besok pada hari Jum’at tanggal 1 Mei 2015 dengan target sebanyak 1.000 orang dari masyarakat umum. Intinya, yang dijadikan obyek tidak hanya umat Kristiani, tapi juga umat Islam.
Surat yang dibuat tertanggal 8 Maret 2015 itu pun hingga kini masih menjadi pembahasan serius sejumlah elemen Islam di Jogja seperti Forum Umat Islam (FUI) bersama-sama para tokoh Islam di Jogja sebelum mengambil langkah selanjutnya.
Durrahman, salah satu pengurus Front Jihad Islam (FJI) Jogja kepada Panjimas.com pada Kamis (30/4/2015) sore mengatakan akan mempelajari dahulu beredarnya surat tersebut, kemudian mengambil sikap yang tepat dan jitu agar bisa mendapatkan hasil yang diharapkan. [GA]