RIYADH (Panjimas.com) – Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz pada Rabu (29/4/2015) telah mencopot saudara tirinya, Pangeran Muqrin dari jabatan putra mahkota dan memberikan gelar tersebut kepada keponakannya, Pangeran Mohammed bin Nayef yang juga Menteri Dalam Negeri Saudi.
Laporan yang disampaikan stasiun televisi negara tersebut menyebutkan bahwa Raja Salman memutuskan mengangkat Pangeran Mohammed bin Nayef sebagai putra mahkota sekaligus wakil perdana menteri.
Mohammed bin Nayef juga akan terus menjabat posisi lamanya, yakni Menteri Dalam Negeri dan kepala badan koordinasi dewan politik dan keamanan. Jabatan putra mahkota yang diberikan Raja Salman itu diyakini dapat mengamankan peluang Pangeran Mohammed bin Nayef meneruskan kepemimpinan Raja Salman.
Pangeran Mohammed bin Nayef dikenal luas oleh dunia internasional, khususnya sekutu dekat Arab Saudi yakni Amerika Serikat (AS) sebagai pemimpin dan wakil putra mahkota Arab Saudi yang menentang aksi para mujahidin yang biasa disebut dengan “terorisme”.
Kini dia dipastikan telah mengambil alih jabatan putra mahkota dari Pangeran Muqrin. Pemecatan Muqrin ini menjadi tanda bahwa pejabat tingkat tinggi terakhir yang tersisa dari era Raja Abdullah, yang meninggal pada 23 Januari 2015 lalu dan digantikan oleh Pangeran Salman (79 tahun) telah tergusur.
Muqrin (69 tahun) adalah anak terakhir pendiri Kerajaan Arab Saudi, Abdul Aziz bin Saud yang diharapkan akan memerintah kerajaan itu. Pemecatannya memungkinkan Bin Nayef menjadi orang pertama dari generasi kedua, atau cucu dari Abdul Aziz, yang akan memerintah Kerajaan Saudi.
Bersamaan dengan pengangkatan Bin Nayef, Raja Salman juga menunjuk anaknya yang juga Menteri Pertahanan, Pangeran Mohammed bin Salman sebagai wakil putra mahkota di negeri kaya minyak itu.
Pangeran Mohammed bin Salman yang kini kemungkinan besar berada di tempat kedua daftar penerus tahta Kerajaan Saudi itu diyakini berusia sekitar 30 tahun. [Muhajir/tmp]