JAKARTA (Panjimas.com) – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari DKI Jakarta, Fahira Fahmi Idris meminta warga Jakarta terus fokus mengkritisi kinerja Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terutama dalam bidang kesejahteraan dan kebijakan pembangunan.
“Warga tetap terus kritisi kinerja dan kebijakannya dan terus tuntut janji-janji Ahok,” ujar Wakil Ketua Komite III DPD ini pada Selasa (28/4/2015) dalam siaran persnya.
Menurut Fahira yang juga Ketua Gerakan Nasional Anti Miras (GeNAM) ini, jumlah warga tidak mampu yang ada di Jakarta meningkat tajam dari 371.000 jiwa pada tahun 2013 menjadi 412.000 pada tahun 2014.
Sementara itu, berkomentar tentang isu legalisasi prostitusi atau pelacuran yang dilempar oleh Ahok, Fahira berpendapat bahwa ide tersebut akan ditolak warga Jakarta yang mayoritas beragama Islam.
“Dia (Ahok) sudah tahu, toko khusus miras apalagi legalisasi prostitusi akan ditolak mayoritas warga Jakarta. Tapi sengaja dilemparkan ke publik agar kita gaduh dan lupa mengawasi kinerja pemprov DKI yang dipimpinnya,” tandasnya.
Menurut Fahira, Ahok diperkirakan akan tetap melontarkan ide-ide kontroversial di masa mendatang untuk mengecoh masyarakat terhadap kinerja Ahok yang makin semrawut ditengah kesemrawutan ibu kota Jakarta.
“Jakarta ini selain berpredikat kota termacet di dunia, sekarang juga jadi kota yang paling tidak aman di dunia. Harusnya yang dilempar ke publik itu ide-ide bagaimana mengubah stigma ini,” jelas Fahira. [GA/Ant]