BALTIMORE (Panjimas.com) – Protes damai sekitar seribu warga kulit hitam di Baltimore pada Sabtu (25/4/2015) atas pembunuhan yang dilakukan polisi kulit putih terhadap Freddie Gray (25 tahun), warga Afro-Amerika berkulit hitam berubah menjadi amuk massa.
New York Times menulis, pedemo menghancurkan jendela toko di pusat kota Baltimore dan merusak mobil polisi. Sementara itu, para polisi juga sibuk melakukan penangkapan di persimpangan utama kota Baltimore terhadap sejumlah massa.
Beberapa jam sebelumnya, kerumunan massa dari beragam ras berbaris di jalan-jalan dan menyumbat persimpangan Camden Yards. Mereka membawa poster dan berteriak; Sepanjang Malam, Sepanjang Hari, Kami akan berjuang untuk Freddie Gray.
Tidak seluruh dari mereka warga Baltimore. Beberapa warga juga ada yang datang dari New York dan Ferguson, Missouri. Pihak keamanan telah memperingatkan akan adanya agitator dari luar.
Kerusuhan dimulai ketika sejumlah demonstran sekitar seratus orang, memisahkan diri dari kelompok utama dan mengamuk. Mereka melempar kaleng, botol, dan apapun ke arah polisi.
Mereka merusak jendela toko, menghancurkan mobil polisi. Kelompok ini kembali ke Campden Yards dan merusak. Di tempat ini klub baseball Baltimore Orioles dan Boston Red Sox dijadwalkan bertanding.
Seperti diketahui, Freddie Gray ditangkap polisi pada pekan lalu. Saat ditangkap, ia telihat kepayahan setelah mendapat perlakuan kasar dari polisi, tapi tidak mendapat bantuan medis. Hari Minggu (19/4/2015), Gray akhirnya meninggal dunia dengan 80 persen tulang belakang hingga leher terputus setelah mendapat penganiayaan dari para polisi kulit putih. Gray akan dimakamkan pada Senin (27/4/2015).
Terkait kasus penganiayaan tersebut, 6 petugas polisi akhirnya dicopot dan menghadapi interogasi. Kejaksaan Maryland menetapkan batas waktu pengumulan bukti pada 1 Mei, agar kasus ini bisa segera disidangkan.
Namun, kematian Gray memicu kembali konfrontasi Afro-Amerika versus para polisi kulit putih di Amerika Serikat (AS). Sejak Gray tewas sampai saat ini, demo warga Afro-Amerika terus terjadi. [GA/inilah]