JAKARTA (Panjimas.com) – Meski baru memimpin Indonesia sekitar 6 bulan, namun sekarang ini muncul rasa pesimis dari masyarakat dan aktivis terkait tidak akan adanya sebuah perubahan ke arah yang lebih baik lagi di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK).
“Kita tak mungkin lagi berharap perubahan kepada Presiden, DPR dan para penyelenggara negara yang telah terbukti jiwa dan pemikirannya diperbudak asing,” kata aktivis politik dari Petisi 28, Haris Rusli Moti, pada Senin (27/4/2015).
Menurut Moti, saat ini bangsa Indonesia membutuhkan kebangkitan para pemuda baik dari sipil maupun militer yang paham masalah bangsa dan mau berkorban untuk masyarakat.
“Para pendiri bangsa kita adalah para pembaca buku yang tangguh, penulis yang hebat, disertai penempaan perjuangan, pengorbanan dan penderitaan yang memurnikan jiwa dan pemikiran mereka,” ungkapnya.
Moti juga mengkritik para intelektual dan politisi di era reformasi yang telah medesign negara reformasi yang realitanya justru menghasilkan kekacauan dan kemunduran.
“Mereka tak pernah ditempa oleh pengorbanan dan penderitaan, mereka para intelektual dan politisi tersebut merasa hebat hanya karena telah membaca sekian buku dan bergelar PhD, walaupun sesungguhnya jiwa dan pemikiran mereka dalam perbudakan,” pungkas Moti. [GA/intgn]