JAKARTA (Panjimas.com) – Ustadz Erick Yusuf mengatakan, Dosen Filsafat Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (UMSB) di Padang bernama Muhammad Kristiawan (MK) yang menginjak-injak Al Qur’an itu adalah dosen yang keblinger. Karena kebanyakanya membaca buku filsafat akhirnya jadi keblinger.
“Bendera merah putih itu hanya kain biasa. Namun tidak boleh dinjak-injak karena simbol negara, apalagi Alquran ada ayat-ayat Allah yang merupakan simbol kesucian jadi tak bisa dianggap kertas biasa,” kata Ustadz Erick, pada Kamis (23/4/2015).
Menurutnya, tidak bisa semua dianggap sama. Kertas buku biasa tidak bisa disamakan dengan Al Qur’an karena Al Qur’an mengandung kalam Allah yang menjadi petunjuk hidup bagi umat Islam.
Dosen filsafat yang menginjak-injak Al Qur’an, ujar ustadz Erick, harus dibina dan diberi pemahaman. Pada zaman Rasul, ada seorang badui yang kencing di masjid, kalau orang lain yang melihat pasti kepalanya sudah ditebas.
Namun Rasul tidak melakukan hal itu. Justru Rasul membina orang badui tersebut supaya paham dan tidak kencing di masjid lagi.
“Seperti juga dosen filsafat itu mungkin keblinger, banyak baca buku filsafat menjauhkan dari nilai-nilai Al Qur’an. Orang seperti ini harus dibina supaya mau bertobat,” jelasnya. [GA/ROL]