JAKARTA (Panjimas.com) – Pemilik Divine Production, Immanuel Siregar, mengatakan kesiapannya jika polisi menanggil dia dan tim untuk pesta bikini bagi siswa sekolah menengah atas. Pesta yang akan diselenggarakan di The Media Hotel & Towers pada 25 April 2015 itu batal karena mendapat kecamanan dari berbagai pihak.
Menurut Immanuel, tidak ada dasar untuk menuntut EO nya ke polisi. “Acara Splash After Class itu memang untuk murid SMA. Tapi 18 tahun ke atas,” kata dia di Kemanggisan, Jakarta Barat, Kamis, 23 April 2015.
Sebelumnya, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Asrorun Niam, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. Dia mengatakan, pihak hotel dan EO bisa dikenakan Pasal 281 dan 282 KUHP. Ancamannya, pidana penjara maksimal dua tahun delapan bulan.
Koordinasi itu, kata Asrorun, karena kegeramannya ihwal pesta bikini dengan target peserta siswa SMA yang selesai mengerjakan ujian nasional. “Mereka merusak generasi.”
Manager Finance dan Talent Divine Production, Debby Carolina, mengatakan kesalahan pihaknya itu karena dicantumkannya nama sekolah di Jakarta di undangan yang tersebar di media sosial. “Kami minta maaf dan akan datang ke setiap kepala sekolah,” katanya.
Sekolah yang dicantumkan itu adalah SMA 8 Bekasi, SMA 12 Jakarta, SMA 14 Jakarta, SMA 38 Jakarta, SMA 50 Jakarta, SMA 24 Jakarta, SMK Musik BSD, SMA 109 Jakarta, SMA 53 Jakarta, SMA Muhammadiyah Rawamangun, SMA 44 Jakarta, SMA Alkamal, SMA 29 Jakarta, SMA 26 Jakarta, dan SMA 31 Jakarta.
Debby menuturkan, sebenarnya acara itu bukan pesta bikini. Melainkan “Summer Dress” dengan tempat di kolam renang. “Ini kesalahan bagian kreatif. Kami lagi cari desain aslinya yang tidak ada nama sekolah,” katanya. “Tapi kami tidak bisa menghubungi orang kreatif itu.”
Debby pun bingung masyarakat ribut dengan pesta ini dan pihaknya disebut sebagai penyelenggara nakal. Padahal, acara yang digarap Divine mencontek pesta murid SMA dari penyelenggara lain. “Yang nakal itu beritanya,” katanya. “Kami rugi puluhan juta karena acara ini batal.” [AW/Tempo]