BEKASI (Panjimas.com) – Ketua Jurnalis Islam Bersatu (JITU), Agus Abdullah menyampaikan apresiasinya kepada umat Islam dan masyarakat pada umumnya yang telah membela media Islam dari upaya pemblokiran sepihak oleh pemerintah. (Baca: Semua Situs Islam yang Pernah Diblokir Ternyata Anti Syiah, Siapa Pembisik BNPT?)
Berkat dukungan masyarakat, alhamdulillah 12 situs media Islam kembali dibuka dan bisa diakses lagi sesuai keputusan rapat antara Kemenkominfo dan tim Panel. Kedua belas situs tersebut adalah; panjimas.com, hidayatullah.com, salam-online.com, aqlislamiccenter.com, kiblat.net, gemaislam.com, muslimdaily.net, voa-islam.com, dakwatuna.com, annajah.com, eramuslim.com dan arrahmah.com. (Baca: Di Balik Tragedi Pemblokiran, Situs Media Islam Disikapi Kemenkominfo Seperti Situs Porno)
“Alhamdulillah, dengan dukungan masyarakat dan teman-teman semuanya situs-situs Islam kini bisa diakses kembali,”
Saat itu, ketika masyarakat mendengar bahwa 19 situs Islam diblokir dan tak bisa diakses, maka reaksi di jagat jejaring sosial dunia maya cukup menggemparkan. Masyarakat melakukan protes di dunia maya dengan Hashtag #KembalikanMediaIslam.
Di media sosial twitter misalnya, seperti diberitakan BBC Indonesia dalam waktu 24 Jam hashtag #KembalikanMediaIslam mencapai 78.000 tweet.
“Dalam waktu 24 jam di media sosial, hashtag #KembalikanMediaIslam sudah mencapai 78.000 tweet, artinya apa? Waktu itu hashtag #KembalikanMediaIslam telah menduduki tranding topic tertinggi di Indonesia, bahkan di dunia waktu itu juga sampai pada tranding topic tertinggi ke tiga. Cuma sayanya di hari ke dua atau ke tiga, hashtag itu tiba-tiba hilang, kita tidak tahu siapa yang mengintervensi twitter dan tidak bisa muncul kembali dalam trending topic,” ungkap Agus.
Berdasarkan hal tersebut, agus menyimpulkan bahwa media Islam cukup berpengaruh di tengah masyarakat. Di sisi lain, media sosial juga sangat efektif untuk melakukan perlawanan terhadap ketidakadilan pemerintah yang memblokir situs Islam waktu itu.
“Perlawanan dan protes masyarakat terhadap ketidakadilan melalui media sosial itu sangat efektif dan bisa membangun opini masyarakat yang besar,” ujarnya.
Apalagi, protes yang dilakukan masyarakat di jagat dunia maya juga tidak anarkis, mereka justru menyampaikan aspirasinya dengan gambar meme yang menarik.
“Banyak sekali gambar-gambar meme yang membela media Islam dan lucu-lucu,” ungkapnya. [AW]