SUKOHARJO (Panjimas.com) – Anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim), Habib Achmad Zein Alkaf mengatakan bahwa para dedengkot Syi’ah disamping pandai bertaqiyyah, mereka juga pandai melobi tokoh-tokoh Islam di Indonesia.
Sehingga, jika ada sesuatu hal yang terjadi terhadap kaum Syi’ah, bahkan jika Syi’ah dalam posisi salah dan bersalah pun seperti kasus Sampang Madura, para tokoh-tokoh Islam tersebut akan membela Syi’ah bak panduan suara. (Baca: Tokoh NU: Perbedaan Islam & Syi’ah Bukan Hanya Masalah Furu’, Tapi Juga Ushul)
Lobi Syi’ah, jelas Ketua Pimpinan Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Jatim ini dilakukan tidak hanya dalam bentuk lisan, namun juga lobi dalam bentuk dana. Dan dana yang dikucurkan oleh para dedengkot Syi’ah tersebut jumlahnya mencapai milyaran dollar.
“Sudah menjadi rahasia umum bahwa tokoh-tokoh kita telah dibeli oleh Syi’ah,” kata Habib Zein saat menjadi pemateri dalam acara tabligh akbar berjudul “Menjalin Silaturahmi, Menjaga Keutuhan NKRI & Mewaspadai Pengaruh Syi’ah” di Masjid Agung Baiturrohman Sukoharjo Jawa Tengah (Jateng) pada Ahad (12/4/2015) pagi.
“Dan hampir semua ormas dan mayoritas tokoh kita baik yang ada di NU, Muhammadiyah, dan bahkan MUI sekalipun bisa dibeli oleh Syi’ah. Di NU ada Said Aqil yang dengan mudahnya memberi jalan kepada Syi’ah untuk memurtadkan warga Nahdhiyin,” ungkap Habib Zein.
“Lalu di MUI Pusat ada Umar Syihab yang dengan gigihnya memperjuangkan hak-hak kaum Syi’ah. Bahkan jika ada kebijakan MUI Pusat untuk menyikapi Syi’ah, contohnya soal fatwa sesat Syi’ah, pasti dia ini orangnya yang pertama kali mengganjalnya. Dan dana yang digelontorkan Syi’ah ini jumlahnya milyaran dollar,” jelasnya.
Ketua Front Anti Aliran Sesat (FAAS) ini menambahkan, lobi yang dilakukan oleh para dedengkot Syi’ah di Indonesia ternyata tidak hanya dilakukan di kalangan ormas Islam, namun juga dalam bidang politik. (Baca: Ribuan Umat Islam Sukoharjo Banjiri Tabligh Akbar Mewaspadai Pengaruh Bahaya Syi’ah di Indonesia)
“Dalam perpolitikan di Indonesia ini juga saya lihat umat Islam kembali terlena. Pemerintahan sebelumnya sudah kita ketahui partai penguasa sudah disusupi oleh Syi’ah. Pemerintahan sekarang ini saya lihat juga sama, dan bahkan mereka tersebar disetiap lini pemerintahan,” tegas Habib Zein.
“Orang-orang Syi’ah ini masuk ke eksekutif maupun legislatif. Mereka ada yang jadi anggota DPRD, pejabat daerah, masuk ke aparat, jadi anggota DPR seperti si Jalal itu, menyusup ke kementerian, dan bahkan lembaga presiden pun saya kira sudah disusupi oleh mereka. Sedangkan kita tahu, presiden sekarang ini bagian partai penguasa. Jadi sekarang ini, Syi’ah telah kembali menjadi bagian partai penguasa,” tandasnya. [GA]